Laman

Wednesday, October 2, 2013

Koordinasi dan Kekompakan dalam Organisasi


Dalam sebuah organisasi pastilah ada sebuah ketua dan jajarannya. Ini merupakan satu kesatuan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi dalam organisasi akan bisa berjalan dengan baik dan lancar dengan adanya komunikasi dan koordinasi baik dari atas kebawahan maupun sesama bidang. Akan terjadi keheningan jikalau satu sama lain anggota tidak saling berkomunikasi dan koordinasi, bahkan bisa menjadi kesalahpahaman.

Komunikasi merupakan media antar individu untuk saling memberikan informasi baik bisa disampaikan secara lisan maupun media lainnya. Komunikasi begitu sangat penting, karena dalam pelaksanaan suatu organisasi adanya komunikasi membantu dalam memahami apa yang dimaksud dari orang yang menyampaikan. Komunikasi ini juga tidak terlepas dari koordinasi. Komunikasi dan koordinasi menjadi satu kesatuan kerja dalam menjalankan program kerja. Sedangkan koordinasi merupakan hubungan manusia dalam menjalankan tugasnya.

Semua program kerja dapat terselesaikan dengan adanya komunikasi dan koordinasi, maka perlu bantuan orang lain. karena kita tahu bahwa yang dibutuhkan organisasi ini adalah SUPERTIM. Kalau yang bekerja hanya sendirian tanpa meminta bantuan takkan ada yang mampu melaksanakannya. Satu tusuk lidi saja tidak mampu membersihkan tapi dengan kumpulan banyak lidi mampu membersihkan kotoran yang ada. Itulah organisasi yang baik satu sama lain saling berkomunikasi dan koordinasi dalam bekerja.
Komunikasi ini media untuk saling mengingatkan satu sama lain, apalagi dalam mengingatkan kebaikan. Jika kita membayangkan seorang pemimpin tidak mau berkomunikasikan kepada jajarannya, akan terjadi rasa diacuh atau tidak dipedulikan. Ini berakibat lama-lama akan meretakkan organisasi. Mungkin organisasi bisa berjalan dengan hanya seorang pemimpin yang melaksanakan sendirian tapi tanpa disadari hanya membuat fungsi organisasi rusak. Hal terburuk yang mungkin tercapai akan berguguran satu demi satu pengurus dan meninggalkan organisasi.

Dalam sebuah organisasi tidak hanya membutuhkan orang yang pandai bicara, bisa dipercaya dan yang aktif tapi butuh orang yang mampu menggerakan kapal organisasi menuju tempat tujuan dengan bekerjasama . Bahkan jika kapal itu mengalami kebocoran disana-sini, pasti takkan mampu seorang diri untuk menyelesaikan. Pengurusnya yang ada akan memberikan kemampuannya untuk melengkapi kekurangan pemimpin yang baik. Maka dari itu perlu ada kerjasama dan kekompakan supaya keberhasilan dapat tercapai.

Kompak, mungkin banyak orang yang sering meneriakan kata itu, bagi sebagian orang kompak juga bisa jadi suatu motivasi untuk memngerjakan suatu hal atau pekerjaan secara bersama- sama. Bagi suatu organisasi, kompak atau kekompakan bisa menjadi sebuah jargon yang ampuh untuk memberikan motivasi bagi para anggotanya untuk mewujudkan misi dan visi organisasi.

Namun apakah semudah itu dalam mewujudkan suatu kekompakan dalam sebuah organisasi ?
Dalam sebuah organisasi khususnya organisasi mahasiswa yang anggotanya terdiri dari para intelektual muda yang asih memiliki semangat dan ambisi yang besar pasti memiliki kesulitan dalam mewujudkn kekompakan dalam organisasinya. Apalagi untuk organisasi mahasiswa yang basis pergerakanya dibidang akademis macam himpunan jurusan, kajian, maupun club.
Sebenarnya kekompakan dalam suatu organisasi bukanlah suatu hal yang bisa didapat dengan cara instan, jadi pertama- tama jangan berpikir bahwa kompak bisa didapat dengan mudah hanya dari sebuah proses upgarading, makrab, diklat dll. kekompakan itu datangnya dari proses interaksi dalam organisasi yang didukung oleh sistem jangka panjang ( minimal enam bulan lah) dari organisasi tersebut.
Dengan jumlah pertemuan yang tidak sedikit, mau tidak mau selalu terjadi sebuah interaksi dalam organisasi baik itu interaksi berupa diskusi maupun obrolan ringan antar anggota, sehingga tiap individu dalam organisasi memiliki interaksi dan secara alamiah terjalin sebuah keakraban, tidak hanya interaksi jika ada proker yag harus dikerjakan, itulah sebenarnya inti dari membangun kekompakan dalam organisasi.
Yang menjadi pertanyaan kembali adalah bagaimana membangun sebuah interaksi yang baik dalam sebuah organisasi mahasiswa, sibuknya jadwal kuliah, tidak mendukungnya kondisi alam akhir- akhir ini, perubahan karakteristik anak muda yang dulu senang berorganisasi menjadi senang dengan hedonis. Perlu sebuah trik tips khusus untuk dapat membentuk suatu sistem interaksi yang sesuai dengan kondisi tersebut yaitu dengan membangun kepercayaan yang baik, menjalin komunikasi yang baik, saling mendukung dan toleran antar anggota serta mau ikut terlibat dalam setiap kegitan kebersamaan.
Apabila kekompakan dalam organisasi sudah dirasa cukup, maka perlu adanya individu pilihan dalam organisasi yang memiliki kemampuan sebagai penengah apabila terjadi sebuah masalah antar individu di organisasi, yang bisa merubah masalah dalam organisasi menjadi sebuah keuntungan untuk membangun kekompakan.
Ketika suatu masalah terjadi mari kita bersama-sama untuk saling memperbaiki. Kita lapangkan dada kita dan saling menghargai satu sama lain. Jangan kita pandangan kemampuan orang lain itu rendah, serendah-rendahnya kemampuannya tapi itu yang terkadang kunci sebuah keberhasilan. Hidup untuk saling menghargai satu sama lain akan menciptkan kehidupan yang indah dan ukhuwah bisa terjaga dengan baik. Tidaklah kita memandang siapa kita, dari mana kita, dan ketururan siapa kita, tapi kita kuatkan hubungan persaudaraan dan menjaganya dengan baik.

Semoga Allah mempermudah jalan kita. :)

"Komunikasi dan koordinasi kunci luar biasa menjadi ukhuwah yang akan selalu terikat dimanapun dan kapanpun kita berada."


"kekompakan kunci kesuksesan organisasi."