Laman

Wednesday, February 4, 2015

Untukmu Sahabatku



Di tengah kesibukan yang datang silih berganti, akhirnya saya bisa rehat sejenak duduk di salah satu sudut kamarku. Lagu Ali Sastra yang berjudul Sahabat membuat saya teringat padamu. Teringat ketika saya tak pernah mengenalmu. Tak pernah tau masing-masing dari kita. Namun, saya tahu Allah sayang kepada kita. Allah selalu tahu apa yang ada di balik tabir kehidupan ini. Hingga akhirnya kita dipertemukan di suatu tempat yang luar biasa, sederhana, namun tak akan pernah bisa terlupakan.

Saya tidak pernah tahu mengapa kita bisa bertemu, belajar mengenali diantara kita, mencoba untuk memercayai sesama hingga kita tidak pernah tahu kapan kita membuat kesepakatan untuk menjadi sahabat. sahabat bukanlah sebuah kesepakatan tetapi hanya rasa memercayai. saya merasa menjadi orang yang sangat beruntung karena saya bertemu denganmu, bisa belajar banyak darimu dan mencoba terus bisa menjadi sahabat bagimu walau terkadang saya tahu mungkin saya tidak pantas menjadi sahabatmu.

Namun, sudah menjadi tau sifat-sifat asli kita dan kebiasaan kita. Dalam waktu pertemuan singkat, kita menjadi akrab, kita sering cerita-cerita, bercanda bareng, jalan bareng, saling mendukung, mungkin saling menyayangi dan dirimu yang sering menjadi saksi akan setiap proses kehidupanku saat ini yang membuatmu lebih sabar dalam menghadapi diriku (mungkin).

Sunday, February 1, 2015

Satu Februari 2015

Biasanya setiap milad itu, saya menceritakan apa yang terjadi pada hari ini. Tapi kali ini, tidak. Karena di lihat dari tahun-tahun sebelumnya ceritanya sama saja. Maka kita bersyukur saja bisa sampai pada tanggal dan bulan itu kembali.

Ya Sampailah saya pada umur 20 tahun di hari ini.

Kata sebagian orang, ini umur yang monumental sebagai pondasi kedewasaan di masa mendatang. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang yang bertitel besar pada masa kini, ternyata dahulu ketika berumur 20 tahun melakukan hal-hal yang penting dalam hidupnya.. 

Bagiku sendiri, 20 Tahun atau umur berapapun, sama saja pada dasarnya. Semakin bertambah umur, maka seharusnya semakin besar kesadaran kita untuk menggali arti hidup. Bahwasanya, amanah umur yang makin dewasa ini akan dipertanggungjawabkan oleh mimpi, tujuan, dan pilihan kita untuk masa depan, dimulai dengan hembusan nafas pertama pada pertambahan umur ini. 

Ada pula persepsi lain yang harus pula diingat demi keseimbangan hidup, bahwa semakin bertambah umur, maka semakin dekat kita pada kematian. Itu bukan mitos, yang mungkin berkebalikan dengan doa panjang umur pada perayaan ulang tahun itu sendiri. Tetapi itu nyata, dan harus dijadikan pegangan bahwa apa yang akan kita pilih sejatinya akan dipertanggungjawabkan. Inilah pembelajaran kearifan hidup, dimana semakin bertambah umur, maka seharusnya semakin dewasa pula kita menyikapi hidup untuk memilih jalan yang betul betul bermakna. 

Alkisah, telah sampailah saya pada umur peneguhan hidup, yang bukan lagi pencarian hidup. Cukuplah medio 17-19 tahun sudah menjadi ajang bagi pencarian jati diri yang maksimal. Maka, segala pilihan yang ada mulai sekarang tidak lagi untuk dicoba semua, melainkan harus benar-benar teguh pada pilihan yang terbaik, yang kita butuhkan dan yang kita inginkan. Kita akan menjadi apa di masa depan, adalah pilihan kita di masa kini. 

Yo fellas, doakan saya sukses dunia akhirat, ya. Amin.