Laman

Wednesday, October 29, 2014

Rindu ini Hadir Kembali (Mr.K)

Adakalanya saya bertanya pada diri saya sendiri,”Perasaan apakah ini?” Namun saya bergeming. Tak bisa apa-apa. Sungguh, Saya sulit mendefinisikan semaua ini. Boleh dibilang ini “rindu” tapi apakah rindu tak akan pernah marah kepadaku? Karena namanyalah yang selalu saya bisikan disetiap tidurku. Lalu, apa nama yang pantas untuk perasaan ini? Mungkin, ini tentang kisah yang sesungguhnya belum usai, hanya kisah yang dipaksa tuk terhenti oleh waktu.

Rindu itu tidak mudah ditebak. Siapapun yang ia kehendaki pasti akan di datangi. Dan lagi-lagi rindu ini masih senang datang mendatangi rumahku, mengetuk jendela kamarku, mengingatkan bahwa ada orang lain yang sempat terlupakan dan rindu kembali mengingatkannya. Entah, saya harus berterimakasih atau justru marah padamu. 

Saya kenal dia. Dia yang lagi-lagi terselip dalam cerita dan doaku. Saya senang, bila dia tak akan pernah mengetahuinya, sebab saya yakin dia tak akan pernah suka ada orang yang setiap saat selalu menceritakan tentangnya. Setidaknya, saya tahu bahwa dari sekian banyak sifatnya yang berubah beberapa ada yang masih sama seperti dahulu ataupun sekarang, tak berubah. Saya bahkan tak ingin dia mengetahui bahwa ada yang selalu diam-diam menyelinapkan doa untukmu. 


Sunday, October 19, 2014

Pendakian Kedua Gunung Manglayang 1818 Mdpl


Karena rasa penasaran gagal melihat sunrise di Gunung Manglayang, saya dan teman-teman merencanakan untuk kembali mendaki gunung Manglayang untuk kedua kalianya. Pendakian ini direncanakan sangat mndadak tetapi jumlah yang ikut itu bertambah banyak yakni, Mahasiswa Fisika 13 Orang, Mahasiswa KPI 1 orang dan Mahasiswa Administrasi Negara 4 orang.
 
Sabtu, 18 Oktober 2014 kami memulai perjalan dari cinunuk menuju batu kuda untuk berkemah disana sambil menunggunya dini hari. Diperjalanan kita saling bercanda karena jarak tempuh kesana lumayan jauh. sesampainya disana kita mendirikan dua tenda untuk berkemah disana. Cuaca yang dingin ini membuat kami kelaparan. Setelah selesai mendirikan tenda,, kami mencari kayu bakar untuk memasak. Tidak susah untuk mencari kayu bakar di sini. Lokasi ini terdapat hutan pinus sehinga sangat mudah membuat api untuk memasak dan disana pun tedapat jualan kayu bakar. Dan akhirnya kami pun ngaliweut dengan lauk seadanya tapi rasa kebersamaan terasa sekali  ketika makan bersama di atas kresek-kresek karena lupa membawa daun pisang.