Laman

Wednesday, June 24, 2015

Selamat Pagi, Kamu!



Selamat pagi, mentari yang masih nampak sembunyi di balik peraduannya. Awan kelabu perlahan bergerak menuju tempatmu.

Akankah dia mengusikmu?
Akankah dia menghampiri untuk sekadar mengucapkan selamat pagi pula untukmu?
Akankah dia membangunkanmu agar secepatnya kau memberikan cahaya kehidupan bagi dunia?

Mentari…
Sebelum aku bertemu denganmu pagi ini,
Aku sudah lebih dulu menemuinya.
Dia datang ke mimpiku semalam.
Entah gerangan apa dia bisa hadir.
Apakah aku memikirkannya?
Ataukah sebaliknya?
Ah, mungkin untuk poin kedua itu mustahil….
Mungkin karena aku memang memikirkannya.
Lebih tepatnya aku kepikiran. Kepikiran tentang dia.

Malam itu entahlah bagaimana kronologinya yang jelas aku kurang ingat. Yang kuingat hanya ada dia di mimpiku. Hanya itu. Dia. Dia yang membuatku kepikiran sampai saat ini. Detik ini. 

Andaikan dalam mimpi itu aku temui kebahagiaan bersamamu, aku memilih untuk bangun. Bertindak, berusaha, dan ikhtiyar semoga bukan hanya mimpi saja, harus bisa terwujud.

Mentari, kini kau telah datang. Dan sepertinya awan kelabu pun bersedia untuk dikalahkan oleh sinarmu.

Selamat pagi, Kamu.