Laman

Thursday, June 18, 2015

Mengikhlaskan CInta



Yang hilang kan kembali jika direlakan. Yang akan datang kan berlari jika diikhlaskan. Berharap tapi tak berharap. Lepaskan harap kita kepada-Nya

“Ikhlas”. ya, Ikhlas.  Apa sih ikhlas itu? Ada apa dengan ikhlas? Mengapa kita harus ikhlas? Satu kata yang mudah diucapkan, namun sulit dilaksanakan.

Ikhlas adalah kualitas tertinggi kemurnian hati, hanya karena Allah dan untuk Allah. Dalam setiap perbuatan, kita dituntut untuk selalu ikhlas. Ikhlas sebelum melakukan amal, ketika sedang, dan setelah melakukannya. Dalam bentuk apapun itu, kita harus Ikhlas.

Setelah itu bagaimana kalau keikhlasan di hubungkan dengan “Cinta” ? Seperti apa mencintai dalam ikhlas? Jika kita sering mendengar cinta dalam hati, sekarang kita rubah menjadi cinta dalam ikhlas.

Terinsipirasi dari lagu Kang Abay, Cinta Dalam Ikhlas itu meski masing-masing memiliki kecenderungan hati, namun tak menyimpan ekspektasi 'harus dia'. bila tak bersamanya, ikhlas dan tetap baik-baik saja. mencintai itu belajar mengikhlaskan, bukan memiliki. 

Penantian itu hanya ilusi. Saat harapan sudah diikhlaskan. Saat keyakinan sudah diazzamkan. Ikhtiar kita dalam kesabaran akan berbuah kebahagiaan.

Ketika kita mencintai dalam ikhlas, Maka tidak akan ada kalimat “pemberi harapan palsu” atau kalau kata anak-anak gaul jaman sekarang itu, “PHP” Hahaha. Mencintai dalam ikhlas itu mencintai karena Allah bukan karena nafsu atau hanya keinginan. Dalam cinta yang ikhlas terdapat beberapa variabel, dimana mencintai karena agama dan mencintai untuk melindungi dan membahagiakan. Karena ketika semua itu kita lakukan karena Allah, maka kitapun tidak akan takut kehilangan. Dan yang dicintai itu kepunyaan Allah.disatukan dan dipisahkan atas izin ridha-Nya. Bukankah semua ini hanya titipan?

Menangis pada-Nya itu bahagia. Melepaskan pada-Nya itu mendapatkan. Merelakan pada-Nya itu menerima, seperti inilah cinta dalam ikhlas. Allah sudah siapkan seseorang yang terbaik untuk kita. Sekarang pertanyaannya, relakah diri kita diatur oleh-Nya sampai pertemuan itu tiba? Mencintai dan mengikhlaskan juga belajar bersabar. Tentu saja, karena Allah selalu memasangkan 2 insan yang tak sempurna, tapi bisa saling melengkapi. Bukan begitu?

Ikhlaskan pengharapanmu, akan semakin dekat dia yang dinantikan. Pantaskan dirimu, akan mulia pasanganmu yang kelak datang  InsyaAllah.

Jika tak bisa lupakan dia, tapi berharaplah bisa mengikhlaskan Cinta. Karena yakinlah rencanaNya lebih indah. Jika berjodoh, maka kan disatukanNya.

Rabb, saya amat yakin bahwa janjiMu adalah Benar. Bahwa rencanaMu lah yang terbaik. Jika dia jodohku, jaga dia dalam kebaikan dan kebenaranmu. Dan pertemukan kami kembali diwaktu dan saat yang tepat kami bersatu. Jika dia bukan jodohku, aku yakin ENGKAU sudah persiapkan seseorang yg lebih baik untukku.” Kuncinya, berdoa dengan tulus ikhlas dan jangan memaksa Allah" (Kang Abay).