Yang hilang kan kembali jika direlakan. Yang akan
datang kan berlari jika diikhlaskan. Berharap tapi tak berharap. Lepaskan harap
kita kepada-Nya
“Ikhlas”. ya, Ikhlas. Apa sih ikhlas itu? Ada apa dengan ikhlas?
Mengapa kita harus ikhlas? Satu kata yang mudah diucapkan, namun sulit
dilaksanakan.
Ikhlas adalah kualitas tertinggi kemurnian hati,
hanya karena Allah dan untuk Allah. Dalam setiap perbuatan, kita dituntut
untuk selalu ikhlas. Ikhlas sebelum melakukan amal, ketika sedang, dan setelah
melakukannya. Dalam bentuk apapun itu, kita harus Ikhlas.
Setelah itu bagaimana kalau keikhlasan di
hubungkan dengan “Cinta” ? Seperti apa mencintai dalam ikhlas? Jika kita sering
mendengar cinta dalam hati, sekarang kita rubah menjadi cinta dalam ikhlas.
Terinsipirasi dari lagu Kang Abay, Cinta
Dalam Ikhlas itu meski masing-masing memiliki kecenderungan hati, namun tak
menyimpan ekspektasi 'harus dia'. bila tak bersamanya, ikhlas dan
tetap baik-baik saja. mencintai itu belajar mengikhlaskan, bukan memiliki.
Penantian itu hanya ilusi. Saat harapan sudah
diikhlaskan. Saat keyakinan sudah diazzamkan. Ikhtiar kita dalam kesabaran akan
berbuah kebahagiaan.
Ketika kita mencintai dalam ikhlas, Maka tidak
akan ada kalimat “pemberi harapan palsu” atau kalau kata anak-anak gaul jaman
sekarang itu, “PHP” Hahaha. Mencintai dalam ikhlas itu mencintai karena Allah
bukan karena nafsu atau hanya keinginan. Dalam cinta yang ikhlas terdapat
beberapa variabel, dimana mencintai karena agama dan mencintai untuk melindungi
dan membahagiakan. Karena ketika semua itu kita lakukan karena Allah, maka
kitapun tidak akan takut kehilangan. Dan yang dicintai itu kepunyaan Allah.disatukan
dan dipisahkan atas izin ridha-Nya. Bukankah semua ini hanya titipan?
Menangis pada-Nya itu bahagia. Melepaskan pada-Nya
itu mendapatkan. Merelakan pada-Nya itu menerima, seperti inilah cinta dalam
ikhlas. Allah sudah siapkan seseorang yang terbaik untuk kita. Sekarang
pertanyaannya, relakah diri kita diatur oleh-Nya sampai pertemuan itu tiba?
Mencintai dan mengikhlaskan juga belajar bersabar. Tentu saja, karena Allah
selalu memasangkan 2 insan yang tak sempurna, tapi bisa saling melengkapi.
Bukan begitu?
Ikhlaskan pengharapanmu, akan semakin dekat dia yang
dinantikan. Pantaskan dirimu, akan mulia pasanganmu yang kelak datang
InsyaAllah.
Jika tak bisa lupakan dia, tapi berharaplah bisa
mengikhlaskan Cinta. Karena yakinlah rencanaNya lebih indah. Jika berjodoh,
maka kan disatukanNya.
“Rabb, saya amat yakin bahwa janjiMu
adalah Benar. Bahwa rencanaMu lah yang terbaik. Jika dia jodohku, jaga dia
dalam kebaikan
dan kebenaranmu. Dan pertemukan kami kembali diwaktu dan saat yang tepat
kami bersatu. Jika dia bukan jodohku, aku yakin ENGKAU sudah persiapkan
seseorang yg lebih baik untukku.” Kuncinya, berdoa dengan
tulus ikhlas dan jangan memaksa Allah" (Kang Abay).