Hai masa lalu, apa kabar kamu disana?
Sudah lama tak jumpa, tak bertukar kabar
dan saling cerita
Apa kamu masih sama seperti yang dulu?
Hai masa lalu.
Tidak, aku hanya ingin menyapa.
Berdebukah kau? Maaf aku semakin jarang mengunjungimu. Aku disibukkan dengan
masa kini dan impian masa depan. Tenang saja, aku takkan melupakanmu. Aku hanya
mungkin akan jarang menengokmu.
Hai masa lalu.
Aku hanya ingin menyapa. Terimakasih
pernah ada. Terimakasih pernah menjadi bagian perjalananku. Sedih pun bahagia
kisahmu menjadi penguat langkahku di masa kini. Bukankah masa kini adalah hasil
rentetan perjalanan masa lalu? Maka itu aku berterima kasih.
Hai masa lalu.
Aku pernah jatuh, aku pernah sakit hati.
Tapi sudah kusimpan semua cerita dalam sebuah kotak kenangan, yang kunamakan
masa lalu. Ya kamu. Ruangmu mungkin kini gelap, aku pasti akan sering kembali
melihat ruangmu, namun hanya sebentar. Aku takkan lama-lama, sekadar melihat
lagi seperti apa jalan yang kulalui dulu agar aku bisa belajar lagi jika saja
masa kiniku aku lupa atau mungkin lalai menjaga langkah.
Hai masa lalu.
Lihatkah kau bagaimana aku di masa
kiniku? Bagaimana menurutmu? Semoga kau bangga. Sebab apapun yang kucapai,
adalah karena semua pelajaran di masa lalu begitu membekas dan mampu
membentukku.
Hai masa lalu.
Mari berdamai. Aku akan belajar
mendewasa. Menjadi lebih tangguh di masa kini sebagai penguat langkahku dan
pemantap kisahku di masa depan.
Hai
Masa lalu.
Terimakasih atas segala pembelajarannya.
Tanpa masa lalu, tidak akan pernah ada yang namanya masa depan.
Terimakasih telah buat aku jadi orang yang lebih ikhlas dan dewasa.
#AllAboutYourLife
Terimakasih atas segala pembelajarannya.
Tanpa masa lalu, tidak akan pernah ada yang namanya masa depan.
Terimakasih telah buat aku jadi orang yang lebih ikhlas dan dewasa.
#AllAboutYourLife