Laman

Saturday, July 4, 2015

Kamu, Dia dan Mereka



Hai kamu. Taukah kamu apa yang aku rasakan hari ini?

Sebenarnya aku ingin mengurungkan niat aku untuk mengcancel acara yang mungkin berarti buat aku dengan hanya menghadiri acara untuk sekedar melihatmu walaupun aku tahu kamu sedang dengannya. Sangat sedih rasanya ketika aku harus mengalah dengan semua ini, apalah daya aku hanya seorang yang hanya mengikuti skenarionya. Dan akupun sadar jika aku hadir disana, aku akan menyakiti seseorang. 

Tapi aku yakin, Allah memberikan yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Dan keyakinan itu bertambah ketika mereka masa laluku tiba-tiba hadir, dan salah satunya “dia”, dia yang dulu aku kagumkan dan aku harapkan untuk bisa terus bersamanya. Apa ini jawaban dari doaku slama ini? Aku menanti seseorang yang memang benar-benar untukku. Dan Allah mempertemukan kita kembali setelah setahun sudah kita tak bertemu.

Hai kamu, masa laluku. Terimakasih ya kamu hadir disini. Terimakasih kamu telah mengajakku ke tempat kesukaanku dan terkadang dulu kita sama-sama kunjungi. Terimakasih kamu hadir disaat aku sedang seperti ini. Kamu masih sama ya seperti dulu, perbincangan kita selalu membicarakan tentang itu dan kamu selalu mengajakku berjalan di jalan-Nya. Selalu membuat aku kagum akan dirimu. 

Saya sangat senang bisa bertemu denganmu, masalaluku. Ya, sekedar melepas rindu dan mengenang masa-masa itu. Sekarang kita menemukan kesamaan lagi ya, ketika didepan mereka dan membahas tentang kita, kamu dan aku hanya tersenyum saja. Aku tersenyum karena itu masa lalu, bukan sekarang. Entah apa yang pikiranmu saat itu, aku tak tau. Aku hanya berterimakasih, kamu telah menyapaku kembali. Dan sekarang aku tahu, apa yang aku rasakan.

Maaf ternyata hati ini sudah tidak seperti dahulu, sekarang aku hanya sekedar kagum akan dirimu karena kamu telah mengajarkanku hingga aku seperti ini. Ya, aku tidak mengetahui apa yang terjadi nanti. Apa kita akan bertemu kembali atau kamu sudah melupakanku? Aku hanya berharap kamu masih menjadi sahabatku hingga akhir waktu.

Dan untuk kamu yang sekarang ada di hati. Ketahuilah, hati ini masih bertahan untukmu walaupun aku tahu harapan semu untuk bisa bersamamu. Tenang saja, hati ini untukmu sampai aku benar-benar menemukan orang yang benar-benar di takdirkan Allah untuk ku.

Entah kamu, atau yang lain.

Masa depan rahasia Allah, bukan?
Jadi berbahagia saja.