Hai kamu. Taukah kamu
apa yang aku rasakan hari ini?
Sebenarnya aku ingin
mengurungkan niat aku untuk mengcancel acara yang mungkin berarti buat aku
dengan hanya menghadiri acara untuk sekedar melihatmu walaupun aku tahu kamu
sedang dengannya. Sangat sedih rasanya ketika aku harus mengalah dengan semua
ini, apalah daya aku hanya seorang yang hanya mengikuti skenarionya. Dan akupun
sadar jika aku hadir disana, aku akan menyakiti seseorang.
Tapi aku yakin, Allah
memberikan yang aku butuhkan, bukan yang aku inginkan. Dan keyakinan itu
bertambah ketika mereka masa laluku tiba-tiba hadir, dan salah satunya “dia”,
dia yang dulu aku kagumkan dan aku harapkan untuk bisa terus bersamanya. Apa
ini jawaban dari doaku slama ini? Aku menanti seseorang yang memang benar-benar
untukku. Dan Allah mempertemukan kita kembali setelah setahun sudah kita tak
bertemu.
Hai kamu, masa laluku.
Terimakasih ya kamu hadir disini. Terimakasih kamu telah mengajakku ke tempat
kesukaanku dan terkadang dulu kita sama-sama kunjungi. Terimakasih kamu hadir
disaat aku sedang seperti ini. Kamu masih sama ya seperti dulu, perbincangan
kita selalu membicarakan tentang itu dan kamu selalu mengajakku berjalan di
jalan-Nya. Selalu membuat aku kagum akan dirimu.
Saya sangat senang bisa
bertemu denganmu, masalaluku. Ya, sekedar melepas rindu dan mengenang masa-masa
itu. Sekarang kita menemukan kesamaan lagi ya, ketika didepan mereka dan
membahas tentang kita, kamu dan aku hanya tersenyum saja. Aku tersenyum karena
itu masa lalu, bukan sekarang. Entah apa yang pikiranmu saat itu, aku tak tau. Aku
hanya berterimakasih, kamu telah menyapaku kembali. Dan sekarang aku tahu, apa
yang aku rasakan.
Maaf ternyata hati ini
sudah tidak seperti dahulu, sekarang aku hanya sekedar kagum akan dirimu karena
kamu telah mengajarkanku hingga aku seperti ini. Ya, aku tidak mengetahui apa
yang terjadi nanti. Apa kita akan bertemu kembali atau kamu sudah melupakanku?
Aku hanya berharap kamu masih menjadi sahabatku hingga akhir waktu.
Dan untuk kamu yang
sekarang ada di hati. Ketahuilah, hati ini masih bertahan untukmu walaupun aku
tahu harapan semu untuk bisa bersamamu. Tenang saja, hati ini untukmu sampai
aku benar-benar menemukan orang yang benar-benar di takdirkan Allah untuk ku.
Masa depan rahasia Allah, bukan?
Jadi berbahagia saja.