Laman

Friday, July 17, 2015

Sedang dalam merindukanmu

Hai Kamu? Iya kamu. Baiknya aku harus memanggilmu dengan sebutan apa? 
Pangeran? dan aku Bidadarimu?
atau Kstaria dan aku Peri kecilmu? 
Ah memikirkan sebuah sebutan saja sulit untukku. Yaudah deh, Tuan tak bernama saja biar misterius :D


Hail Tuan. Pertemuan kita bukan suatu kebetulan. Tahun lalu dimana kau dan aku dipertemukan. Aku berjalan mengarungi hari bersamamu. Aku menghadapi datangmu kepadaku. Kamu mengungkapkan kekagumanmu, akupun juga mengungkapkan kekagumanku. Aku mulai terbiasa bergelut dengan rasa sayang yang mampir di relung-relung hatiku. Kamu seperti nyata untukku. Aku telah menggapaimu. 

Untuk beberapa bulan kebelakang itu kau sudah tunjukkan dunia yang membahagiakan untukku. Aku senang mengenalmu. Aku senang kamu masuk dalam kehidupanku. Aku senang ketika bersamamu aku menjadi diriku sendiri dan kamu menerimanya. Dan yang terpenting, aku bahagia saat kau memperhatikan keluargaku.

Dan saat ini aku sedang dalam keadaan merindukanmu. Aku selalu mempertanyakan apa yang Allah mau, sehingga aku dipertemukan denganmu. Aku melihat sosok dirimu yang tangguh, seiman, menyenangkan, dan selalu mengajarkanku menjadi lebih baik. Seperti sosokmulah yang selama ini kucari. 

Sekarang, Entah bagaimana yang akan kita jalani kedepannya. Kita hanya bisa berharap dan terus berharap mendapat Ridhonya.

Untuk kamu, Tuan tak bernama. 

Terima kasih untuk hari yang penuh warna-warni, penuh hujan dan pelangi, penuh tanya dan misteri. terimakasih untuk percakapan manis dalam setiap pesan singkat kita, dalam setiap sambungan telepon dalam setiap tawa meskipun hanya sekejap. Terimakasih kamu masih di sini, membiarkanku membangun mimpi-mimpi baru walaupun jalan kita memang berbeda, punya jalan masing-masing.