Laman

Tuesday, March 15, 2016

Dulu. Saat ini. Nanti

Malam ini, banyak hal yang berputar dikepala. Tentang kejadian beberapa tahun silam, tentang beberapa keputusan yang pernah disesali, tentang banyak hal yang terlalui.

Ternyata Allah sebegitu baiknya, mengatur segala hal dengan rincinya. Dan aku? Hanya salah satu hamba yang selalu penuh dengan pintaan. Sampai pada tahap ini, strata satu yang akhirnya beberapa bulan lagi terselesaikan dalam kurun waktu empat tahun, adalah hal paling melegakan sejauh ini.

Walaupun pada tahun awal sempat merasa setengah hati. tapi pada akhirnya semua terbayar. Bertemu dengan orang-orang luar biasa yang mau mengorbankan waktu dan kesabarannya untuk berteman denganku. Bersama dengan orang-orang hebat yang selalu memberikan dukungan kapanpun. Dan dilingkari orang-orang yang penuh kasih sayang, yang selalu ada ketika dibutuhkan. Ternyata ini alasannya, mengapa aku tidak di ijinkan meninggalkan kota ini yang selalu menjadi rumahku, yang akan memenuhi mimpiku. Dan yang mempertemukan aku dan dia.

Hal lain yang aku syukuri sampai sejauh ini adalah, bahwa hatiku ternyata tidak sebegitu mati rasa. sekarang aku bisa tersenyum ketika teringat. Senyuman yang aku dapatkan ketika berbincang dengan dia. Dia, yang sekarang ada disetiap hariku. Karena dia, yang telah mampu mengisi hati dan telah berani mengacak keputusanku untuk menunda menerima siapapun sampai waktu yang belum aku tentukan. Dia, yang……ah, aku selalu sulit menjelaskannya. Tetapi aku tau, dia adalah yang aku ingini.

Banyak hal berubah. Dulu. Saat ini. Nanti. Satu yang aku harap masih tetap bertahan. Kami. Aku dan dia. Dan segala mimpi yang telah melingkupi. Aku hanya sederhana, untuk selalu ada, kapanpun dia ber-asa, ada aku yang bantu mewujudkannya.

Bandung, 15 Maret 2016 23:28