Laman

Monday, March 28, 2016

Apa Kabar?

Kamu, apa kabar?
Bagaimana di tempatmu hari ini? Langitmu biru kan? Di sini tak menentu. Pagi hari cerah, kemudian mendadak kelabu. Entah mengapa semesta selalu tahu hatiku. Cuaca selalu mengajak bercanda seakan mengikuti naik turunnya perasaan ini. Tapi tak mengapa, aku menikmatinya. Semoga kau sehat di sana, cerah secerah matahari.

Kamu, apa kabar?
Masihkah harapan itu ada di sana? Di sini hampir habis. Aku tak tahu apa sebabnya. Mungkin karena aku sering mengeluh. Iya iya, maafkan aku. Tak lagi aku mengeluh. Benar mengeluh hanya makin memperparah keadaan.

Kamu, apa kabar?
Jaga kesehatan ya. Aku tak suka melihatmu sakit. Apalagi saat kita berjauhan seperti ini. Jangan ya. Sebab hatiku gampang hariwang, terlalu cepat waswas jika soal kamu. Jangan sakit, kamu harus jadi kuat. Calon pendampingku tak boleh sakit. Tapi tak mengapa, nanti jika kamu atau aku sakit, kita akan saling menguatkan. Bubur di pagi hari, teh panas, dan kompresan saat demam akan jadi lebih mengobati jika ditambahkan kasih sayang.

Kamu, apa kabar?
Aku hanya ingin bertanya kabarmu hari ini. Tak mengganggumu bukan? Nanti jika aku berisik, tegur aku. Maka sibukmu akan kubaweli dalam doa saja. Itu jauh lebih baik, bukan?

Kamu apa kabar?
Hm. Aku sayang kamu. Dalam sayangku kukirimkan berjuta-juta doa di Langit sana. Doaku akan berperang dengan doa-doa yang lain. Aku akan makin rajin mengirimmu doa. Jika kau tak mendoakanku, tak mengapa. Aku percaya doa baik akan kembali kepada yang mendoakan.