Laman

Thursday, May 30, 2013

Saya merindukanmu karena Allah (Mr.K)


Rindu,  Entahlah apa yang harus aku lakukan .
Semuanya serba salah, Hanya berharap ridha Allah . 

Saat itu mendung menggulung di langit, gelap di pagi hari aku hanya menghabiskan waktu di atas tempat tidur menatap foto-foto di dinding kamar. Entah kenapa mataku tertuju pada fotomu kawan. Angin berhembus melalui sela-sela jendela perlahan. Aku kembali menarik selimut entah yang keberapa. Sunyi sekitarku, tanpa suara, tanpa intrupsi. Lamunanku pun mengarah padamu kawan.

Entah apa yang pada akhirnya membuatku seperti ini. Penuh sesel dan duka di diri. Kau yang menyambutku pertama dengan kebodohanku, mengajarkan banyak hal pada ku. Tentu saja termasuk rasa sakit.

Membelajarkanku dengan cara mu. Istimewa terasa sekarang. Aku merasa terjaga bersama mu. Belajar bersamamu dan bercerita bersamamu. Aku sangat merindukanmu kini. Sangat.

Setelah semua ini, kesunyian ini, kegelapan ini pantas untuk diri ini, kawan. Namun, izinkan aku tetap berkata terima kasih padamu, dan aku merindukanmu karna Allah. Karna Allah itulah cerita ini dimulai, pelangi dan pilu ini tercipta. Aku Merindukanmu.

Ada satu masa di mana kita melebur jadi satu, mengabaikan perkataan orang-orang di sekitar kita. Indah, menenangkan, dan nyaman.

Namun, aku bisa apa jika semuanya menghilang. Aku menyendiri, kau sibuk dengan dunia sendiri .

Kawan, aku merindukanmu.