DALAM DIAM | Kita bisa melihat sekat antara hati dan pikiran yang tak pernah bersahabat.
DALAM DIAM | Kita mampu menciptakan ruang. Hati meregang. Mampu berpikir tanpa kekang.
DALAM DIAM | Hati bicara walau lidah tak merangkai kata. Menelanjangi yang fana agar jadi nyata.
DALAM DIAM | Amarah mampu diredam. Walau kadang segala gumpalan sakit jadi dendam.
DALAM DIAM | Maaf terangkai. Menjadi satu pilihan akhir yang tak mudah dicapai.
DALAM DIAM | Kita tersadar. Kadang asa memudar. Namun harapan baru harus terus dikejar.
DALAM DIAM | Mungkin hati menyangkal, dan pikiran terlalu bebal. Tapi kenyataan tetap berputar seperti bola pejal.
DALAM DIAM | Aku mengenal denyutmu. Menjadikannya seirama dengan degupku. Melahirkan lagu rindu bernada biru.
DALAM DIAM | Aku mempelajari kita. Semoga aku cukup bijaksana.