Langit itu luas, bumi juga luas apalagi pemikiran
kita. Kita tidak bisa hidup tanpa batas, entah Terbatas atau Dibatasi yang
pasti dalam hidup kita hanya pemikiran kita yang tanpa batas. Ya setiap manusia
tau dan berhak memilih sesuatu tapi kenapa selalu saja ada yang membatasi?
Terlepas dari terciptanya kata “Batas” itu sendiri,
manusia pasti menggunakan hatinya sebagai pembatas. Apakah itu fungsi hati?
Saya tidak tahu. Hati kita itu ibarat Police Line yang membatasi suatu ruang,
ketika kita ingin mengetahui lebih dalam ada apa di dalamnya kita hanya bisa
terhenti di luarnya saja. Sama seperti hati kita, ketika Saya ingin megetahui
ruang hati seseorang lebih dalam selalu ada saja yang membatasi. Entah itu hati
saya atau hati orang lain.
Saya tidak tahu apakah “Batas” itu pemberian dari
yang Maha Kuasa atau hanya desakan dari situasi yang memaksakan agar manusia
menggunakan antara akal dan hati. Satu hal yang baru saya sadari sekarang bahwa
antara hati dan akal itu tidak dapat disamakan apalagi digunakan secara
bersamaan. Layak penggabungan logika dan perasaan yang tidak pernah masuk
nalar.
Kenapa saya harus memilih antara hitam atau putih?
toh Tuhan menciptakan abu-abu didunia ini. Tuhan saja tidak membatasi manusia
untuk melakukan sesuatu hanya memberikan konsekuensi. Saya juga tidak tahu
hidup manusia terbatas ataukah dibatasi oleh konsekuensi yang pasti Yang Maha
Besar itu masih memberikan kelonggaran kepada manusia untuk memilih.
Yang Maha Besar itu yang menciptakan manusia lalu
kenapa manusia selalu merasa lebih besar dariNya? dan biasanya manusia
menganggap hatinya lebih dari segalanya tanpa sadar manusia itu membatasi hati
orang lain dan melebihi kewenangan yang Maha Besar itu. Sadarlah diluar
keinginan seorang manusia itu masih ada orang lain yang merasa terbatas atau
dibatasi.
Merasa terbatas atau dibatasikah saya, Saya masih
belum tau. Tapi tolong sadarlah ketika seseorang tidak bisa mendapatkan sesuatu
jangan membatasi orang lain untuk mencapai tujuanmu itu. Karena Tuhan pun tidak
melakukan itu pada hambaNya.