Laman

Sunday, April 29, 2012

Toga di Tepi Jendela

Udah lama gak posting lagi . Sekitar 2 hari ya? Ya, kemarin2 saya banyak kegiatan . hehe :D Posting hari ini mau review sebuah buku nih (note: ini bukan untuk tugas) . Bukunya inspiratif banget, berjudul "Toga di Tepi Jendela" .  Berisi berbagai cerita pendek atau pengalaman nyata penerima beasiswa Etos (baca : etoser) .  Saya bukan etoser, tapi saya tau teteh2  etoser dan  saya ingin jadi etoser J Aamiin

Namanya Hani'atul Fauziah . teteh yang satu ini hidupnya penuh dengan semangat . Orangnya kalem, tapi kalem-kalem ketawanya ngakak . dengar cerita dari teteh2nya, Sumber masalahnya adalah ada beberapa orang di kelas mereka, yang ternyata berbakat jadi comedian . Tiada hari tanpa ketawa . Dulu waktu semester satu, pertama masuk kelas . Melihat tampilan teman-teman sekelas, mereka kira mereka itu orangnya kaku semua, serius, dan dewasa (image-image mahasiswa di tipi-tipi) . Ternyata oh ternyata, anak Teka kalah semua (lho).

Fokus! Fokus!
Ini mau review buku ato review teman2 kuliah teteh etoser sih ? Hehe . Maaf, maaf.

Ceritanya lembaga yang mengadakan beasiswa untuk teh Hani ini menyelenggarakan sebuah event besar, event nasional yang diikuti oleh anak-anak SMA . Didalam event tersebut, mereka me- launchingkan sebuah buku berjudul "Toga di Tepi Jendela" hasil karya tulis dari para etoser itu sendiri . Waktu saya dengar judulnya, aneh . Toga? Ternyata toga itu adalah topi berbentuk bujur sangkar yang dipakai untuk wisuda . Saya suka banget sama cover depan buku ini . Ada sebuah gambar jendela yang ditepinya terdapat gambar topi petani, dan ditepi berseberangan lainnya bergambar toga . Tiga inti gambar tersebut sudah mewakili isi buku tersebut yaitu sebuah pilihan apakah ingin menjadi seseorang akademisi di perguruan tinggi atau "petani" dalam arti luas . Dalam hal ini bisa berarti pekerjaan apa saja yang mungkin dilakukan oleh anak SMA yang tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi .
Pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah cara untuk melepaskan bangsa kita dari lingkaran kemiskinan . Kenapa negara yang maju sistem pendidikannya pasti bagus? Karena kedua hal itu berkaitan . Pendidikan membuat orang menjadi lebih pandai, kreatif dalam berinovasi, berpikir, dan mengajarinya peka terhadap lingkungan di sekitarnya . Tentunya diimbangi dengan moral yang baik juga . Seberapa bagus pun sistem pendidikan suatu negara bila moralnya jelek ya tetap BAD . Bagaimana dengan Indonesia? Sistem pendidikan di Indonesia sudah lumayan bagus, tapi biayanya yang masih mahal . Sedangkan banyak anak-anak berbakat di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya malah gigit jari karena terhalang biaya kuliah . Mayoritas anak-anak miskin jadi melupakan cita-cita masa kecilnya dan lebih beralih kepada masalah "bagaimana bertahan hidup sekarang dengan bekerja apa aja yang penting halal untuk membantu keluarga daripada pusing-pusing mikirin kuliah yang cuma ada dalam mimpi" . Dan Indonesia pun kehilangan mayoritas generasi masa depan berbakat yang berpeluang memajukan negara ini . Tapi untungnya gak semuanya seperti itu . Masih ada anak-anak luar biasa yang punya semangat empat-lima, bertempur sampai titik darah penghabisan . Hilang satu kesempatan untuk sekolah, mereka cari lagi peluang lain tanpa putus asa demi mencapai cita-cita .

Inilah isi buku tersebut . Cerita-cerita mengharukan dari teman-teman kita yang hampir putus sekolah karena masalah biaya  . Tapi karena ketekadan mereka yang luar biasa, maka jadilah mereka sekarang seorang akademisi berprestasi dalam bidangnya masing-masing . Bersyukurlah orang-orang yang punya tekad sekuat baja, sehingga jalan mereka dalam menempuh pendidikan di lancarkan oleh Allah SWT . Salah satu penulis bestseller favorit saya, Andrea Hirata berasal dari keluarga miskin di pulau Belitong . Tapi itu tidak menggoyahkan semangatnya untuk sekolah, malah impiannya untuk sekolah ke Sorbonne, Paris tercapai . Dan dia menjadi salah satu orang yang menurut saya berpengaruh di Indonesia. Bukunya membuka mata hati semua orang akan pendidikan di negara ini .

Jangan takut bermimpi.
Karena mimpi adalah sumber api semangat hidup kita.

Buat teman-teman yang sedang baca tulisan ini langsung cari bukunya yaa . Biar kita semua sama-sama terinspirasi dengan cerita-cerita mereka . Semoga dengan ini juga pemerintah makin fokus terhadap masalah pendidikan di Indonesia .

Pesan dari Nabi Muhammad : "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina"