Judul tulisan ini
menggambarkan tentang apa tulisan yang saya buat kali ini . Saya cukup yakin,
semua orang pernah berpikir seperti itu . Tahu, bahwa apa yang dilakukan itu
sebenarnya salah, tapi selalu saja ada alasan dan maksud baik untuk melakukan
hal tersebut . Hidup ini roda yang terus berputar. Kadang kita di bawah
dan kadang di atas . Yah, perkataan itu sudah sangat sering terdengar di negeri
ini . Kita hidup di dunia ini sebagai makhluk sosial yang setiap harinya
dipenuhi dengan segala permasalahan yang kompleks . Namun namanya juga
hidup, kalau tidak ada masalah, yah bukan hidup .
Begitu pula yang menimpa
diri saya pribadi . Saya hanyalah satu diantara sekian banyak manusia
yang memenuhi ruang di muka bumi ini . Saya hanya akan bermakna ketika saya
berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar saya . Keluarga, teman,
sahabat, bahkan musuh sekalipun adalah orang-orang yang membuat saya masih
memiliki makna hidup di dunia ini .
Saya disini sebenarnya
ingin bercerita tentang apa yang dialami saya saat ini dengan judul “saya
tahu itu salah dan saya salah” . tapi dengan menceritakan disini namanya
itu bukan sharing sama teman” tapi mungkin akan menimbulkan lagi masalah .
lebih baik tidak jadi bercerita dan lebih baik diam saja :D . diam memang tidak
manyelesaikan masalah tapi diam setidaknya tidak akan menimbulkan masalah .
tapi bukan berarti harus selalu diam . sesulit apapun masalah yang kita
hadapi, ia harus diselesaikan bukan dihindari . itu menurut saya .
Saya disini akan mengulas
saja kata-kata “saya tahu itu salah” . Ya kata-kata itu, selalu saja ada
alasan untuk membenarkan hal-hal salah yang kita lakukan . Meskipun saya rasa,
mau sehebat apapun alasan dan maksud baiknya, hal-hal yang salah tidak akan
berubah menjadi hal yang benar . Paling yang ada, kita jadi merasa lebih benar
dalam melakukan hal-hal tadi . Akan jadi berbahaya jika dengan melakukan
pembenaran ini justru kita semakin berani melakukan hal-hal salah yang lebih
besar lagi .
Dari pengamatan saya yang
sepintas-sepintas saja, ditambah dengan ke sok-tahuan saya, saya merumuskan
tentang hal-hal apa saja sih yang biasanya membuat saya merasa punya alasan
untuk melakukan hal-hal yang salah .
- Orang lain juga sama
Yap, ini adalah salah satu
hal yang saya anggap paling banyak mendasari tindakan pembenaran yang saya
lakukan . Saat ini, pola pikir kebanyakan orang (termasuk saya) tampaknya masih
terpaku pada “banyak berarti benar”. Contoh simpelnya, kalau turun angkot
di sini itu bakal bikin macet, ah tapi biasa, banyak juga yang turun disini,
jadi gak apa apa lah yaa . atau contoh yang lainnya, kalau tetepakan atau
istilah lainnya main badminton di sekolah tapi di depan tempat wudhu atau
tempat jalannya menuju masjid dan wc itu salah karena menghalangi orang yang
akan berwudhu dan yang akan menuju masjid dan wc, ah tapi biasa, banyak juga
yang main disitu jadi gak apa apa lah yaa. (Maaf ini contoh tapi faktanya dan
saya juga melakukannya :D)
- Bukan salah saya, ini hak saya,
mereka yang salah
Ini adalah pembenaran yang
luar biasa, menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukan diri sendiri,
bahkan terkadang membuat bias fakta tentang siapa yang sebenarnya benar dan
siapa yang salah . Contohnya, kalau mendahului dari sebelah kiri tuh salah,
tapi mau gimana, di jalur kanan isinya mobil yang jalannya cuman 50 km/jam .
Nah, kalau udah gini bingung kan siapa yang salah ?
- Kalo saya engga, nanti saya
dirugikan dong
Alasan berikutnya adalah
alasan pembelaan diri. Intinya adalah, kesalahan ini sudah lazim dilakukan
orang banyak, sehingga kalau ga dilakukan, pasti orang lain tetep ngelakuin dan
bahkan berpotensi merugikan kita . Contohnya, nungguin kereta di depan garis
batas aman itu bahaya, tapi kalau ga nunggu disitu, bakal diserobot orang lain
dan kemungkinan besar malah susah masuk ke dalam kereta .
Saya
yakin deh, masih banyak alasan2 lain yang ga tercakup dalam kategori-kategori
di atas . Tapi yang mendasari saya membuat tulisan ini sih sebenernya sih pertanyaan
simpel yang terkadang muncul di kepala .
“Apakah
suatu hal yang salah, jika didukung dengan alasan dan maksud yang baik dapat
menjadi hal yang benar ?”
Yah, tulisan ini memang
bukan buat menjawab pertanyaan di atas, cuman buat sekedar bahan renungan saja
. Dan lagi, saya suka ngerasa ketika saya berbuat salah, saya pasti
mencari-cari alasan yang terdengar baik untuk membuat tindakan saya tidak
terlihat salah . Dan yang perlu di ingat adalah perbuatan kita dinilai dari
niatnya .
Terlepas dari belum
terjawabnya pertanyaan tadi . Saya tahu itu salah dan saya salah . Namun, saya
tidak ingin larut dalam kesalahan itu . Seseorang pernah bilang, kita tidak
akan tahu kebenaran jikalau kita tidak pernah salah . Yang paling penting
adalah tidak melakukan kesalahan yang sama . Semoga ke depannya, kita
semua tidak melakukan kesalahan seperti ini lagi . dan mungkin kalian
yang membaca tulisan ini, dapat lebih bijaksana dalam melakukan tindakan apapun
. Karena saya selalu percaya, hal baik seharusnya dilakukan dengan cara yang
baik pula :) tapi jika ada masalah atau keadaan berubah jangan selalu
merasa bersalah karena “tanpa kamu pun, bumi tetap berputar . jangan memandang
sebelah mata" .
MERENUNG, MENANGIS dan
BERDOA :)