Laman

Wednesday, May 9, 2012

Saya tahu itu salah dan saya salah


Judul tulisan ini menggambarkan tentang apa tulisan yang saya buat kali ini . Saya cukup yakin, semua orang pernah berpikir seperti itu . Tahu, bahwa apa yang dilakukan itu sebenarnya salah, tapi selalu saja ada alasan dan maksud baik untuk melakukan hal tersebut .  Hidup ini roda yang terus berputar. Kadang kita di bawah dan kadang di atas . Yah, perkataan itu sudah sangat sering terdengar di negeri ini . Kita hidup di dunia ini sebagai makhluk sosial yang setiap harinya dipenuhi dengan segala permasalahan yang kompleks .  Namun namanya juga hidup, kalau tidak ada masalah, yah bukan hidup . 

Begitu pula yang menimpa diri saya pribadi .  Saya hanyalah satu diantara sekian banyak manusia yang memenuhi ruang di muka bumi ini . Saya hanya akan bermakna ketika saya berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar saya . Keluarga, teman, sahabat, bahkan musuh sekalipun adalah orang-orang yang membuat saya masih memiliki makna hidup di dunia ini .

Saya disini sebenarnya ingin bercerita tentang  apa yang dialami saya saat ini dengan judul “saya tahu itu salah dan saya salah”  . tapi dengan menceritakan disini namanya itu bukan sharing sama teman” tapi mungkin akan menimbulkan lagi masalah . lebih baik tidak jadi bercerita dan lebih baik diam saja :D . diam memang tidak manyelesaikan masalah tapi diam setidaknya tidak akan menimbulkan masalah . tapi bukan berarti harus selalu diam  . sesulit apapun masalah yang kita hadapi, ia harus diselesaikan bukan dihindari .  itu menurut saya .


Saya disini akan mengulas saja kata-kata “saya tahu itu salah” .  Ya kata-kata itu, selalu saja ada alasan untuk membenarkan hal-hal salah yang kita lakukan . Meskipun saya rasa, mau sehebat apapun alasan dan maksud baiknya, hal-hal yang salah tidak akan berubah menjadi hal yang benar . Paling yang ada, kita jadi merasa lebih benar dalam melakukan hal-hal tadi . Akan jadi berbahaya jika dengan melakukan pembenaran ini justru kita semakin berani melakukan hal-hal salah yang lebih besar lagi .

Dari pengamatan saya yang sepintas-sepintas saja, ditambah dengan ke sok-tahuan saya, saya merumuskan tentang hal-hal apa saja sih yang biasanya membuat saya merasa punya alasan untuk melakukan hal-hal yang salah .
  • Orang lain juga sama
Yap, ini adalah salah satu hal yang saya anggap paling banyak mendasari tindakan pembenaran yang saya lakukan . Saat ini, pola pikir kebanyakan orang (termasuk saya) tampaknya masih terpaku pada “banyak berarti benar”. Contoh simpelnya, kalau turun angkot di sini itu bakal bikin macet, ah tapi biasa, banyak juga yang turun disini, jadi gak apa apa lah yaa . atau contoh yang lainnya, kalau tetepakan atau istilah lainnya main badminton di sekolah tapi di depan tempat wudhu atau tempat jalannya menuju masjid dan wc itu salah karena menghalangi orang yang akan berwudhu dan yang akan menuju masjid dan wc, ah tapi biasa, banyak juga yang main disitu jadi gak apa apa lah yaa. (Maaf ini contoh tapi faktanya dan saya juga melakukannya :D)
  • Bukan salah saya, ini hak saya, mereka yang salah
Ini adalah pembenaran yang luar biasa, menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukan diri sendiri, bahkan terkadang membuat bias fakta tentang siapa yang sebenarnya benar dan siapa yang salah . Contohnya, kalau mendahului dari sebelah kiri tuh salah, tapi mau gimana, di jalur kanan isinya mobil yang jalannya cuman 50 km/jam . Nah, kalau udah gini bingung kan siapa yang salah ?
  • Kalo saya engga, nanti saya dirugikan dong
Alasan berikutnya adalah alasan pembelaan diri. Intinya adalah, kesalahan ini sudah lazim dilakukan orang banyak, sehingga kalau ga dilakukan, pasti orang lain tetep ngelakuin dan bahkan berpotensi merugikan kita . Contohnya, nungguin kereta di depan garis batas aman itu bahaya, tapi kalau ga nunggu disitu, bakal diserobot orang lain dan kemungkinan besar malah susah masuk ke dalam kereta .
Saya yakin deh, masih banyak alasan2 lain yang ga tercakup dalam kategori-kategori di atas . Tapi yang mendasari saya membuat tulisan ini sih sebenernya sih pertanyaan simpel yang terkadang muncul di kepala .

“Apakah suatu hal yang salah, jika didukung dengan alasan dan maksud yang baik dapat menjadi hal yang benar ?”

Yah, tulisan ini memang bukan buat menjawab pertanyaan di atas, cuman buat sekedar bahan renungan saja . Dan lagi, saya suka ngerasa ketika saya berbuat salah, saya pasti mencari-cari alasan yang terdengar baik untuk membuat tindakan saya tidak terlihat salah . Dan yang perlu di ingat adalah perbuatan kita dinilai dari niatnya .

Terlepas dari belum terjawabnya pertanyaan tadi . Saya tahu itu salah dan saya salah . Namun, saya tidak ingin larut dalam kesalahan itu . Seseorang pernah bilang, kita tidak akan tahu kebenaran jikalau kita tidak pernah salah . Yang paling penting adalah tidak melakukan kesalahan yang sama . Semoga ke depannya, kita semua  tidak melakukan kesalahan seperti ini lagi . dan mungkin kalian yang membaca tulisan ini, dapat lebih bijaksana dalam melakukan tindakan apapun . Karena saya selalu percaya, hal baik seharusnya dilakukan dengan cara yang baik pula :) tapi jika ada masalah atau keadaan berubah  jangan selalu merasa bersalah karena “tanpa kamu pun, bumi tetap berputar . jangan memandang sebelah mata" . 

MERENUNG, MENANGIS dan BERDOA :)