Peristiwa memilukan terjadi dua ahun lalu di kota Pematang
Siantar, Sumatera Utara. Seorang remaja ditemukan tewas gantung diri di kamar
kosnya . di duga juat aksi nekat itu di picu oleh kekecewaan korban lantaran
gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Tak bisa dipungkiri . sebagian masyarakat masih meyakini PTN
adalah segala-galanya . Hanya dengan belajar di PTN orang bisa meraih sukses di
masa depan . Namun, apakah memang benar demikian ? Sudah pasti jawabnya Tidak .
Kenyataan di lapang menunjukan banyak lulusan PTN yang hingga
kini kesulitan mencari kerja .
Sebaliknya, tidak sedikit jebolan
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mampu mendududki posisi strategis di
perusahaan maupun instansi ternama .
Dalam menerima pegawai, selama ini tidak ada perbedaan antara
lulusan PTN atau PTS . yang lebih menentukan adalah KAPABILITAS , SKILL dan PENGALAMAN .
jadi bukan semata-mata asal perguruan tingginya.
Meski demikian, secara tidak langsung, terkadang hal itu juga
dipertimbangkan . Perguruan Tinggi Swasta yang masih baru atau kurang terkenal
biasanya belum mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas . Butuh waktu bagi
mereka untuk membuktikan kualitasnya . namun hal itu bukan menjadi masalah
besar .
Dalam proses rekrumen, sebagian besar perusahaan kini tidak
lagi terlalu fokus pada asal kampus kandisat karyawan . Fakta ini tidak lepas
dari banyaknya PTS yang terbukti mampu bersaing dengan PTN . Namun , bukan berarti jejeak alumni
sekali tidak di pertimbangkan .
Kebijakan mencari kandidat karyawan dari perguruan tertinggi
tertentu bukan semata terkait dengan almamater . lebih dari itu , hal tersebut merupakan
bukti diakuinya kualitas perguruan tinggi
yang bersangkutan .
Tidak semua lulusan PTN berhasil mendapatkan pekerjaan yang
baik . Semua tergantung pada kemampuan
intelektual dan sosial masig-masing . Kesuksesan sejatinya bergantung pada diri
masing-masing orang . kampus hanya membantu mengembangkan bakat dan kemampuan
terbaik yang dimiliki mahasiswanya . mereka yang sungguh-sungguh dalam belajar
akan lebih mudah menangani persaingan .