Laman

Saturday, January 2, 2016

Berpura-pura

Tak ada yang bisa lepas dari berpura-pura. Mungkin saja pagi ini kamu telah melakukannya, berkata pada dirimu sudah siap, tapi nyatanya tidak. Berkata bahwa kamu bisa, kamu mampu, kamu kuat, bahkan mungkin saja ada bagian hatimu yang berujar belum, ya belum.

Tak ada yang bisa lepas dari berpura-pura. Mungkin saja senyummu atau temanmu yang kau temui hari ini adalah bentuk kepura-puraan. Pura-pura bahagia, pura-pura tak terjadi apa-apa, atau pura-pura tak kecewa. Kita tak tau apa yang ada di balik hatinya, senyumnya, wajahnya. Mungkin saja.

Tak ada yang bisa lepas dari berpura-pura. Kamu berkata bahwa kamu tak apa-apa tak ada kabar dari dia, ya dia, entah siapa. Melihat layar hp seraya berkata, ah apa sih gak penting. Tapi hatimu beda, rindumu diam bertahta.

Tak ada yang bisa lepas dari berpura-pura. Saat kamu tertawa, tapi di sini, hatimu, kamu menangis. Tak ada yang tahu dan mungkin tak ada yang mau tahu. Kamu hanya ikuti alur, agar tidak tergusur.
Tak ada yang bisa lepas dari berpura-pura. Menahan pedulimu agar tak perlu berpura-pura selanjutnya. Kamu menahan itu, karna tahu pedulimu tak akan ada batasnya.

Tapi, jangan kamu berpura-pura di depan Dia, Allah yang tak pernah berpura-pura. Hilangkan kepura-puraan saat bersimpuh di depannya. Curahkan kepura-puraan hingga lepas tuntas tak ada batas. Karena Ia tahu bagaimana agar tak selamanya kamu berpura-pura.

Tentang berpura-pura, kamu akan tahu apa arti hidup sebenarnya. Menjaga dan dijaga. Mengikuti alur yang tak bisa terukur. Tak ada yang salah dari berpura-pura, tak salah juga jika kamu lelah dari berpura-pura. Dengan berpura-pura, kamu akan menemukan orang yang bersedia membuka topengnya, dan mungkin kau juga.

Siapa? Entahlah.
Selamat berpura-pura.