Laman

Friday, January 1, 2016

Belajar Tak Menyebutkan Nama

Aku belajar untuk tidak menyebut sebuah nama. Meski jantung ini berdetak tak menentu tatkala tak sengaja teringat akanmu. Bukankah rasa bisa saja menipu?

Aku belajar untuk tidak menyebut sebuah nama. Karena aku khawatir, jika aku menyebut namamu, ternyata aku tak cukup pantas sebagai pasangan dunia akhirat bagimu. Bukankah Allah selalu lebih tahu siapa yang terbaik untukmu? Pun demikian untukku. Biarlah waktu yang menjawab semua tanyaku.

Aku belajar untuk tidak menyebut sebuah nama. Bukankah kita tak tahu apakah namamu atau kah namanya yang telah Allah tetapkan di sebelah namaku di Lauh Mahfudz sana?

Aku belajar untuk tidak menyebut sebuah nama. Biarlah Ia yang menuntunku untuk mencinta engkau yang terpilih untukku. Atau aku yang terpilih untukmu. Saat ijab kabul sudah kau ucap dengan mantap di depan Ayahku.

Aku belajar untuk tidak menyebut sebuah nama. Marilah kita fokus saja mengejar cinta Allah ta'ala. Ia tak akan menyiakan hamba yang bekerja keras untuk taat atas setiap perintahNya. Ia kan persiapkan akhir cerita indah bagi setiap yang bertakwa. Termasuk urusan bernama cinta.

Aku belajar untuk tidak menyebut sebuah nama. Tak perlu iri dengan cerita indah drama. Semua itu skenario buatan manusia. 

Sementara kisah kita? Allah Yang Mahacinta yang menuliskan special untuk setiap kita, hamba yang selalu dicintaiNya.

Aku belajar untuk tidak menyebut sebuah nama. Karena aku percaya, Ia telah menuliskan cerita indah untuk kita di Lauh Mahfudz sana :’).

Saling mengingatkan dan menguatkan untuk istiqomah dalam taat ya..