Kita sebagai manusia pasti memiliki keinginan untuk
mewujudkan segala keinginan duniawi. Tapi, rasa kecewa sering kali hadir ketika
usaha yang kita usahakan sama sekali tak membuahkan hasil atau gagal. Inilah
yang biasanya membuat kita negatif memandang hidup. Berprasangka buruk terhadap
ketentuan Allah. Kita lupa bahwa Allah SWT Maha tahu apa yang sesungguhnya
terbaik untuk kita.
Saya pernah mengalami masa-masa itu, masa ketika titik jemu
terhadap kehidupanku. Masa ketika saya merasa Allah sama sekali tak mendengar
doa saya. Ketika saya menginginkan jalan hidup yang kupilih, namun Allah
mengarahkanku ke jalan yang lain. Jalan yang entah bagaimana, saya harus
mengalami kegagalan terlebih dahulu.
Ketika itu saya memiliki cita-cita. Ya, cita-cita yang sangat
kuinginkan terwujud. Bagiku, cita-cita tersebut adalah sesuatu pencapaian yang
besar. Tapi, saya yakin akan kemampuanku untuk meraihnya. Tujuannya hanya satu,
membahagiakan kedua orang tua saya. Maka, kuyakinkan mereka bahwa saya dapat
meraih cita-cita tersebut.
Masih tergambar jelas dalam ingatanku raut wajah mereka
ketika saya ungkapkan semuanya, tersenyum. Sorot kepercayaan terpancar jelas
dari mata mereka. Saya merasa senang dapat melambungkan asa mereka dan membawa
terbang setinggi langit. Saya pasti bisa meraihnya. Pasti.
Sayangnya, keyakinanku itu terpatahkan begitu saja. Saya
gagal meraih apa yang sangat kuinginkan. Entah bagaimana semuanya bisa terjadi,
padahal sebelumnya saya sangat yakin dapat meraihnya. Dan, kegagalanku akhirnya
menjatuhkan asa orang tua saya yang sudah melambung tinggi. Meski mereka tak
mengungkapkannya pada saya, kutahu rasa kecewa itu pasti telah hadir dalam hati
mereka.
Saya hanya menangis dengan meluapkan kekesalanku. Padahal itu
salah, tidak ada yang Saya dapatkan saat itu. Saya menangis, Itu hanya
merugikan diriku sendiri. Menangis memang hal yang manusiawi yang pasti pernah
dialami oleh semua manusia. Tapi setelah Saya berfikir, itu bukan hal yang
baik.
Setelah kegagalan itu, hari demi hari bagaikan sebuah
keterpurukan. Saya begitu percaya pada kemampuanku, tapi nyatanya? Kurenungkan
semua yang telah terjadi. Apa sebenarnya yang salah? Dan, baru kutemukan
sendiri jawabannya. Saat itu saya terlalu yakin pada kemampuanku. Sekian banyak
usaha yang ku jalankan, tapi saya sering kali lupa memanjatkan doa, meminta
kepada satu-satunya tempat memohon. Dan saya juga lupa bahwa bukan tanpa sebab
saya mengalami kegagalan ini. Kecewa terhadap kegagalan yang kudapatkan,
membuatku tak sempat memikirkan bahwa Allah SWT selalu memiliki rencana yang
lebih baik bagi hamba-Nya.
Dibalik semua cobaan pasti ada hikmah, dibalik kesulitan
pasti ada kemudahan, dan dibalik permasalahan pasti ada jalan untuk
menyelesaikan masalah. Kita harus percaya, karena ada yang selalu membantu
kita, karena ada yang selalu menyangi kita. Yaitu diri-Nya yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.
So, Ingat bahwa Allah selalu ada bersama kita.