Laman

Wednesday, October 29, 2014

Rindu ini Hadir Kembali (Mr.K)

Adakalanya saya bertanya pada diri saya sendiri,”Perasaan apakah ini?” Namun saya bergeming. Tak bisa apa-apa. Sungguh, Saya sulit mendefinisikan semaua ini. Boleh dibilang ini “rindu” tapi apakah rindu tak akan pernah marah kepadaku? Karena namanyalah yang selalu saya bisikan disetiap tidurku. Lalu, apa nama yang pantas untuk perasaan ini? Mungkin, ini tentang kisah yang sesungguhnya belum usai, hanya kisah yang dipaksa tuk terhenti oleh waktu.

Rindu itu tidak mudah ditebak. Siapapun yang ia kehendaki pasti akan di datangi. Dan lagi-lagi rindu ini masih senang datang mendatangi rumahku, mengetuk jendela kamarku, mengingatkan bahwa ada orang lain yang sempat terlupakan dan rindu kembali mengingatkannya. Entah, saya harus berterimakasih atau justru marah padamu. 

Saya kenal dia. Dia yang lagi-lagi terselip dalam cerita dan doaku. Saya senang, bila dia tak akan pernah mengetahuinya, sebab saya yakin dia tak akan pernah suka ada orang yang setiap saat selalu menceritakan tentangnya. Setidaknya, saya tahu bahwa dari sekian banyak sifatnya yang berubah beberapa ada yang masih sama seperti dahulu ataupun sekarang, tak berubah. Saya bahkan tak ingin dia mengetahui bahwa ada yang selalu diam-diam menyelinapkan doa untukmu. 



Cukuplah saya menyimpan rapih ingatan tentang dia dalam pikiran dan juga hati. Saya memang mengharapkan dia, tapi cukuplah dia berkabar dengan media sosialnya, setidaknya saya tahu bahwa dia dalam keadaan yang sebaik-baik saja. Saya tak ingin menitipkan pesan ini kepada hembusan ini, saya anya ingin membisikan padanya bahwa “Saya selalu merindukanmu, dahulu ataupun saaat ini”
.
Jangan terlalu kuat berusaha untuk pergi, untuk melupakan, pun berpamitan. Karena ada rindu yang selalu sedia kapan saja menarikmu kembali; tanpa disadari, tanpa dikehendaki. Entah pada tubuh, entah pada ruh.