Rindu
itu tidak mudah ditebak. Siapapun yang ia kehendaki pasti akan di datangi. Dan
lagi-lagi rindu ini masih senang datang mendatangi rumahku, mengetuk jendela
kamarku, mengingatkan bahwa ada orang lain yang sempat terlupakan dan rindu
kembali mengingatkannya. Entah, saya harus berterimakasih atau justru marah padamu.
Saya kenal dia. Dia yang lagi-lagi terselip dalam cerita dan doaku. Saya senang, bila dia tak akan pernah mengetahuinya, sebab saya yakin dia tak akan pernah suka ada orang yang setiap saat selalu menceritakan tentangnya. Setidaknya, saya tahu bahwa dari sekian banyak sifatnya yang berubah beberapa ada yang masih sama seperti dahulu ataupun sekarang, tak berubah. Saya bahkan tak ingin dia mengetahui bahwa ada yang selalu diam-diam menyelinapkan doa untukmu.
Cukuplah saya menyimpan rapih ingatan tentang dia dalam pikiran dan juga hati.
Saya memang mengharapkan dia, tapi cukuplah dia berkabar dengan media
sosialnya, setidaknya saya tahu bahwa dia dalam keadaan yang sebaik-baik saja.
Saya tak ingin menitipkan pesan ini kepada hembusan ini, saya anya ingin
membisikan padanya bahwa “Saya selalu merindukanmu, dahulu ataupun saaat ini”
.
Jangan terlalu kuat
berusaha untuk pergi, untuk melupakan, pun berpamitan. Karena ada rindu yang
selalu sedia kapan saja menarikmu kembali; tanpa disadari, tanpa dikehendaki.
Entah pada tubuh, entah pada ruh.”