Laman

Wednesday, February 4, 2015

Untukmu Sahabatku



Di tengah kesibukan yang datang silih berganti, akhirnya saya bisa rehat sejenak duduk di salah satu sudut kamarku. Lagu Ali Sastra yang berjudul Sahabat membuat saya teringat padamu. Teringat ketika saya tak pernah mengenalmu. Tak pernah tau masing-masing dari kita. Namun, saya tahu Allah sayang kepada kita. Allah selalu tahu apa yang ada di balik tabir kehidupan ini. Hingga akhirnya kita dipertemukan di suatu tempat yang luar biasa, sederhana, namun tak akan pernah bisa terlupakan.

Saya tidak pernah tahu mengapa kita bisa bertemu, belajar mengenali diantara kita, mencoba untuk memercayai sesama hingga kita tidak pernah tahu kapan kita membuat kesepakatan untuk menjadi sahabat. sahabat bukanlah sebuah kesepakatan tetapi hanya rasa memercayai. saya merasa menjadi orang yang sangat beruntung karena saya bertemu denganmu, bisa belajar banyak darimu dan mencoba terus bisa menjadi sahabat bagimu walau terkadang saya tahu mungkin saya tidak pantas menjadi sahabatmu.

Namun, sudah menjadi tau sifat-sifat asli kita dan kebiasaan kita. Dalam waktu pertemuan singkat, kita menjadi akrab, kita sering cerita-cerita, bercanda bareng, jalan bareng, saling mendukung, mungkin saling menyayangi dan dirimu yang sering menjadi saksi akan setiap proses kehidupanku saat ini yang membuatmu lebih sabar dalam menghadapi diriku (mungkin).

Jika saya boleh jujur padamu, walaupun kadang kau menyebalkan, tapi ketika saya melihamu, saya selalu merasa bahagia berada disisimu dan rasa syukur selalu menyertai pandanganku padamu. Rasa haru membuatku ingin semakin terisak meneruskan tangis bahagiaku kala diruang itu dan merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat Allah yang membuat kita bisa bertemu sedekat ini. 
Terimakasih Sahabatku, karena kau telah mengajariku bagaimana cara mengelola dan menjaga hati, tentang bagaimana menjadi seorang yang dapat menerima segalanya dengan sabar dan hati yang ikhlas. Ketika kau mengatakan “Baik sama siapa aja boleh, tapi jalani apa adanya jangan dipaksakan”, pesan itu selalu terngiang di telingaku dan secara tidak langsung telah terdokrin dalam diriku karena pada dasarnya tidak ada orang dibumi ini yang sempurna.

Terima kasih kau telah mengingatkanku akan segala hal yang kadang terlupakan olehku. Sering kali saya melakukan kesalahan tapi kau tidak ragu untuk mengingatkanku, selalu mendukungku untuk sebuah kegiatan yang bermanfaat untuk ku dan orang lain, dan mengingatkanku akan kebesaran dan kehadiran Allah SWT disisi kita, mengingatkan ku untuk segera menghadap setiap pangilan Nya berkumandang,..

Terima kasih sahabatku, semoga jalinan persabahatan ini merupakan buah cinta kita kepada-Nya dan dapat terjalin dengan indah hingga akhir nanti. Mudah – mudahan dapat membawa kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ya Allah. Kuatkanlah persahabatan ini dengan ikatan suciMu. Lindungilah dari segala macam bahaya yang sewaktu–waktu dapat hadir menghampiri,.Jadikan persahabatan ini abadi hingga kehidupan setelah akhir nanti. Amin

Tak ada kata lain yang lebih indah dari kata sahabat sahabat, sahabat yang selalu mewarnai hari-hariku. Sahabat yang selalu menguatkanku. Sahabat yang selalu ada disaat tawa dan sedihku. Tanpa persahabatan ini mungkin hidup ini diselubung sunyi dan sepi. Jauh dari canda tawa, senyum ceria dan usik manja. 


Sahabat, kaulah sahabatku.