Di
tengah kesibukan yang datang silih berganti, akhirnya saya bisa rehat sejenak
duduk di salah satu sudut kamarku. Lagu Ali Sastra yang berjudul Sahabat
membuat saya teringat padamu. Teringat ketika saya tak pernah mengenalmu. Tak
pernah tau masing-masing dari kita. Namun, saya tahu
Allah sayang kepada kita. Allah selalu tahu apa yang ada di balik tabir
kehidupan ini. Hingga akhirnya kita dipertemukan di suatu tempat yang luar
biasa, sederhana, namun tak akan pernah bisa terlupakan.
Saya
tidak pernah tahu mengapa kita bisa bertemu, belajar mengenali diantara kita,
mencoba untuk memercayai sesama hingga kita tidak pernah tahu kapan kita
membuat kesepakatan untuk menjadi sahabat. sahabat bukanlah sebuah kesepakatan
tetapi hanya rasa memercayai. saya merasa menjadi orang yang sangat beruntung
karena saya bertemu denganmu, bisa belajar banyak darimu dan mencoba terus bisa
menjadi sahabat bagimu walau terkadang saya tahu mungkin saya tidak pantas
menjadi sahabatmu.
Namun,
sudah menjadi tau sifat-sifat asli kita dan kebiasaan kita. Dalam waktu
pertemuan singkat, kita menjadi akrab, kita sering cerita-cerita, bercanda
bareng, jalan bareng, saling mendukung, mungkin saling menyayangi dan dirimu
yang sering menjadi saksi akan setiap proses kehidupanku saat ini yang membuatmu
lebih sabar dalam menghadapi diriku (mungkin).