Cinta itu
adalah
Ketika kita selalu mengingat seseorang,
tapi seseorang itu sama sekali tidak mengingat kita
Kita tetap selalu yakin atas cinta kita
Cinta itu adalah
Ketika kita selalu menjadi yang pertama peduli
selalu menjadi orang terakhir yang menyerah
Meski seseorang tersebut tidak tahu
Kita tetap selalu yakin atas cinta kita
Tidak berkurang walau sejengkal
Cinta itu adalah
ketika kita mengorbankan apapun milik kita
Tanpa berharap seseorang akan membalasnya
Kita tetap bersedia melakukannya
Tidak berkurang rasa cintanya
Cinta itu adalah
Ketika kita selalu lirih menyebut namanya dalam doa
Meski seseorang itu sedang tidur, jauh, bahkan tidak menyadarinya
Kita tetap berharap yang terbaik
Tidak berkurang keyakinan kita
Itulah cinta yang sejati
Tidak perlu jauh-jauh mencarinya
Cinta seperti ini ada pada Ibu kita
Ketika kita selalu mengingat seseorang,
tapi seseorang itu sama sekali tidak mengingat kita
Kita tetap selalu yakin atas cinta kita
Cinta itu adalah
Ketika kita selalu menjadi yang pertama peduli
selalu menjadi orang terakhir yang menyerah
Meski seseorang tersebut tidak tahu
Kita tetap selalu yakin atas cinta kita
Tidak berkurang walau sejengkal
Cinta itu adalah
ketika kita mengorbankan apapun milik kita
Tanpa berharap seseorang akan membalasnya
Kita tetap bersedia melakukannya
Tidak berkurang rasa cintanya
Cinta itu adalah
Ketika kita selalu lirih menyebut namanya dalam doa
Meski seseorang itu sedang tidur, jauh, bahkan tidak menyadarinya
Kita tetap berharap yang terbaik
Tidak berkurang keyakinan kita
Itulah cinta yang sejati
Tidak perlu jauh-jauh mencarinya
Cinta seperti ini ada pada Ibu kita
Bunda,
Saat kami bayi, engkau orang terakhir tidur setelah dunia lelap,
bahkan boleh jadi tidak tidur, agar kami bisa nyenyak.
Dan engkau pula yang pertama kami lihat saat terjaga.
Bunda,
Saat kami kanak-kanak, engkau orang terakhir yang putus rasa sabarnya,
bahkan boleh jadi tidak pernah, walau orang2 lain telah jengkel setengah mati
Dan engkau pula yang pertama membesarkan hati.
Bunda,
Saat kami gagal, engkau orang terakhir yang berputus asa,
bahkan boleh jadi tidak pernah, meski seluruh dunia sudah berhenti berharap
Dan engkau pula yang pertama menghibur.
Bunda,
Saat kami sakit, engkau orang terakhir yang bertahan menemani,
bahkan boleh jadi tidak pernah pergi, meski sekitar telah kembali sibuk
Dan engkau pula yang pertama berbisik kabar kesembuhan.
Bunda,
Saat kami ragu2, engkau orang terakhir yang hilang keyakinan,
bahkan boleh jadi tidak pernah pergi, meski sekitar telah menyerah
Dan engkau pula yang pertama berbisik tentang janji-janji.
Walaupun,
Saat kami besar, boleh jadi engkau orang terakhir yang kami hubungi,
bahkan boleh jadi tidak pernah, karena alasan sibuk atau apalah
Walaupun,
Saat kami bahagia, boleh jadi engkau orang terakhir yang tahu,
bahkan boleh jadi benar2 amat terlambat, karena alasan tidak sempat atau apalah
Bunda,
Di antara bisik doa-doa-mu, sungguh terselip beribu nama kami
Dan boleh jadi itulah yang membawa kami hingga seperti hari ini
Engkau orang terakhir yang akan berhenti mendoakan kami,
bahkan boleh jadi tidak pernah berhenti, hingga akhir hayat.
Dan sungguh, Engkau pula orang pertama yang mengucapkan kata Amin bagi kami.
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH #2
Bunda,
Kami merasa itu marah-marah. Ternyata itu sungguh kasih sayang.
Karena jelas, orang2 yang sebenarnya tidak menyayangi kami,
tidak akan marah-marah saat kami akan melakukan sesuatu yang buruk bagi kami.
Bunda,
Kami merasa itu cerewet. Ternyata itu sungguh kepedulian
Karena jelas, orang2 yang sebenarnya tidak peduli pada kami,
akan diam saja saat kami akan merusak diri sendiri.
Bunda,
Kami merasa itu banyak peraturan. Ternyata itu sungguh kebebasan
Karena jelas, orang2 yang memuja kebebasan,
malah menggoda kami untuk melewati batasnya.
Bunda,
Saat semua itu sudah terjadi, saat orang lain pergi, tidak peduli, tertawa dengan mainan barunya,
maka hanya Bunda yang tetap menunggu
Sungguh terlalu banyak salah-paham yang kami lewati
Maka semoga kami tidak terlambat untuk menyadarinya
"Moga Bunda Disayang Allah"
Bunda,
Kami merasa itu marah-marah. Ternyata itu sungguh kasih sayang.
Karena jelas, orang2 yang sebenarnya tidak menyayangi kami,
tidak akan marah-marah saat kami akan melakukan sesuatu yang buruk bagi kami.
Bunda,
Kami merasa itu cerewet. Ternyata itu sungguh kepedulian
Karena jelas, orang2 yang sebenarnya tidak peduli pada kami,
akan diam saja saat kami akan merusak diri sendiri.
Bunda,
Kami merasa itu banyak peraturan. Ternyata itu sungguh kebebasan
Karena jelas, orang2 yang memuja kebebasan,
malah menggoda kami untuk melewati batasnya.
Bunda,
Saat semua itu sudah terjadi, saat orang lain pergi, tidak peduli, tertawa dengan mainan barunya,
maka hanya Bunda yang tetap menunggu
Sungguh terlalu banyak salah-paham yang kami lewati
Maka semoga kami tidak terlambat untuk menyadarinya
"Moga Bunda Disayang Allah"
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH #3
Bersediakah kita terkena air kencing? Jawabnya tidak.
Bersediakah kita dikencingi berkali-kali? Apalagi, jawabnya tidak.
Tapi ada yang bersedia, karena besarnya kasih sayang mengalahkan rasa jijik.
Aduhai Bunda, saat bayi, tak terbilang berapa kali kami kencing di pangkuanmu
Membasahi pakaian dan tubuhmu, tapi engkau tidak keberatan
Bersediakah kita bangun malam-malam? Mungkin ada yang menjawab iya.
Bersediakah kita terus-terusan terjaga sepanjang malam? Mungkin juga ada.
Meski kebanyakan ditukar dengan manfaat, kesenangan atau boleh jadi terpaksa.
Tapi ada yang bersedia tanpa alasan apapun, karena besarnya kasih sayang menaklukkan rasa berat
Aduhai Bunda, tak terbilang kami membuatmu terus terbangun
Berkali-kali, merengek, dan engkau terus terjaga menunggu sambil tersenyum
Setiap kali bicara tentang engkau,
Selalu kami temukan catatan-catatan fantastis.
Berapa ribu piring nasi yang pernah kau masak buat kami?
Berapa ribu potong pakaian yang pernah kau cuci dan setrika untuk kami?
Berapa ribu gelas air minum yang kau panaskan untuk kami?
Dan, berapa juta potong doa yang kau panjatkan untuk kami?
Tak akan terbalas dengan harta kami.
Tak akan terbalas dengan perhatian kami.
Maka, biarlah Allah yang membalasnya.
Semoga Bunda selalu disayang Allah.
Bersediakah kita terkena air kencing? Jawabnya tidak.
Bersediakah kita dikencingi berkali-kali? Apalagi, jawabnya tidak.
Tapi ada yang bersedia, karena besarnya kasih sayang mengalahkan rasa jijik.
Aduhai Bunda, saat bayi, tak terbilang berapa kali kami kencing di pangkuanmu
Membasahi pakaian dan tubuhmu, tapi engkau tidak keberatan
Bersediakah kita bangun malam-malam? Mungkin ada yang menjawab iya.
Bersediakah kita terus-terusan terjaga sepanjang malam? Mungkin juga ada.
Meski kebanyakan ditukar dengan manfaat, kesenangan atau boleh jadi terpaksa.
Tapi ada yang bersedia tanpa alasan apapun, karena besarnya kasih sayang menaklukkan rasa berat
Aduhai Bunda, tak terbilang kami membuatmu terus terbangun
Berkali-kali, merengek, dan engkau terus terjaga menunggu sambil tersenyum
Setiap kali bicara tentang engkau,
Selalu kami temukan catatan-catatan fantastis.
Berapa ribu piring nasi yang pernah kau masak buat kami?
Berapa ribu potong pakaian yang pernah kau cuci dan setrika untuk kami?
Berapa ribu gelas air minum yang kau panaskan untuk kami?
Dan, berapa juta potong doa yang kau panjatkan untuk kami?
Tak akan terbalas dengan harta kami.
Tak akan terbalas dengan perhatian kami.
Maka, biarlah Allah yang membalasnya.
Semoga Bunda selalu disayang Allah.
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH #4
Bagi Bunda,
Bagaimanapun dunia memandang kita, dia tidak peduli
Karena baginya, kita adalah segalanya
Bagi Bunda,
Bagaimanapun dunia menilai kita, dia tidak peduli
Karena baginya, kita adalah satu dan hanya satu-satunya
Bagi Bunda,
Bagaimanapun dunia menyakiti kita, dia tidak peduli
Karena baginya, kita adalah permata paling berharganya
Bagi Bunda,
Bagaimanapun dunia menyanjung kita, dia tidak peduli
Karena baginya, kita adalah buah hati dalam apapun situasi
Bagi Bunda,
Bagaimanapun kita, apapun kita,
Kita selalu anak tersayang yang selalu dirindukan
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH #5
Seperti janji matahari
Selalu datang esok pagi
Bagai embun di dedaunan
Bening hati tanpa balasan
Tapi kami
Hanya ingat marah dan larangmu, suruh dan tidakmu
Tapi kami
Lupa sayang dan lembutmu, kasih dan bebanmu
Seperti janji sepotong lilin
Habis terbakar demi terang
Bagai huruf A dalam kata doa
Laksana nada do dalam sebuah lagu
Kau selalu ada dan melengkapi
Kau adalah wanita tercantik… Bunda.
Moga Bunda Disayang Allah.
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH #6
Yang menyiapkan seluruh masakan pertama kali,
Tapi yang makan terakhir kali,
Demi anak-anaknya makan terlebih dahulu
Mendapatkan bagian paling baik
Yang bangun paling pagi
Tapi yang tidur paling terakhir
Demi anak-anaknya nyaman dan kemudian kembali nyaman
Memperoleh semua perhatian
Yang ketika memiliki keinginan, berpikir dua kali
Apakah anak-anaknya sudah terpenuhi
Tidak mengapa hanya memperoleh sisa
Yang ketika memiliki kecemasan, cemas dua kali
Satu untuk dirinya sendiri, satu lagi untuk anak-anaknya
Sepanjang mereka aman, tiada cemas yang tersisa
Bunda,
Engkau memindahkan pusat dunia kepada kami, anak-anakmu
Meski terkadang, kami justeru memiliki pusat dunia di tempat lain.
Engkau menjadikan kami segala-galanya
Meski terkadang, kami justeru menjadikan hal lain everything
Semoga Bunda disayang Allah
Yang menyiapkan seluruh masakan pertama kali,
Tapi yang makan terakhir kali,
Demi anak-anaknya makan terlebih dahulu
Mendapatkan bagian paling baik
Yang bangun paling pagi
Tapi yang tidur paling terakhir
Demi anak-anaknya nyaman dan kemudian kembali nyaman
Memperoleh semua perhatian
Yang ketika memiliki keinginan, berpikir dua kali
Apakah anak-anaknya sudah terpenuhi
Tidak mengapa hanya memperoleh sisa
Yang ketika memiliki kecemasan, cemas dua kali
Satu untuk dirinya sendiri, satu lagi untuk anak-anaknya
Sepanjang mereka aman, tiada cemas yang tersisa
Bunda,
Engkau memindahkan pusat dunia kepada kami, anak-anakmu
Meski terkadang, kami justeru memiliki pusat dunia di tempat lain.
Engkau menjadikan kami segala-galanya
Meski terkadang, kami justeru menjadikan hal lain everything
Semoga Bunda disayang Allah
Kita selalu mengingat kapan dia melarang,
Kapan dia bilang tidak,
Kapan kita bertengkar dengannya
Tidak yang lain
Tapi Bunda, hanya mengingat senyum pertama kita
Langkah pertama kita
Hari pertama sekolah kita
Tidak yang lain
Kita selalu mengingat permintaan yang ditolak
Keinginan dibelikan sesuatu yang tidak terpenuhi
Ijin yang tidak diberikan
Kita ingat itu semua detail
Tapi Bunda, hanya mengingat tawa bahagia kita
Pelukan hangat kita
Membelai rambut kita
Tidak yang lain
Kita selalu mengingat saat kita pergi ke sekolah jauh
Kehidupan baru yang bebas
Merasa mampu sendirian
Tidak yang lain
Tapi Bunda, hanya mengingat
Anak-anaknya tersayang tetap di hati
Sungguh, anak-anaknya tersayang tetap di hati
Moga Bunda Disayang Allah.
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH #8
Aduhai, tidakkah kita pernah memperhatikan
Ketika dia memiliki sepotong makanan,
Maka makanan itu dibelah dua, satu bagian diberikan ke anaknya
Satu bagian lagi dia simpan, bukan karena dia tidak lapar
Tapi dengan segala keterbatasan hidup, dia menyimpannya
Agar jika anaknya ingin tambah, bisa diberikan
Karena dia seorang Bunda
Aduhai, tidakkah kita pernah memperhatikan
Ketika dia melepas anak-anaknya pergi
Jauh meninggalkan rumah, maka dia tersenyum membesarkan hati
Bukan karena dia tidak sedih, atau tidak kehilangan
Tapi agar anaknya tidak punya beban dan terpikirkan
Setelah anaknya pergi, dia berlari tersungkur menumpahkan
Semua kesedihan dan kehilangan
Karena dia seorang Bunda
Aduhai, tidakkah kita pernah memperhatikan
Ketika anak-anaknya bertanya apakah ingin sesuatu, Bunda?
Maka mereka menggeleng tersenyum
Bilang cukup apa yang telah dia miliki
Bukan karena dia tidak ingin sesuatu yang ditawarkan tersebut
Tapi agar anaknya tidak direpotkan dan jadi kesulitan
Pun meski anak-anaknya sudah amat mampu
Karena dia seorang Bunda
Tidakkah kita pernah memperhatikan hal-hal menakjubkan itu?
Dan itu semua boleh jadi ada di dekat kita,
Terjadi pada Bunda kita
Sungguh
Moga Bunda Disayang Allah
MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH #9
Jika Ayah bekerja dari pukul 8 hingga 5 sore.
Maka Bunda bekerja 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu
Sepanjang tahun tiada batasan waktu
Ketika kami terlahir ke bumi ini
Lihatlah, kecil sekali tubuh kami
Amat lemah, tak berdaya
Jangankan melewati hujan badai,
Terjatuh dari tempat tidur pun amat berbahaya
Jangankan untuk mencari makan dan minum
Bergerak pun belum mampu
Jangankan bertahan hidup
Berpikirpun kami tidak kuasa
Bagaimana kami bisa melewati semua kengerian itu, wahai Allah?
Tentu semua kekuatan dan kehidupan berasal dariMu
Maka kau titipkan kami kepada Bunda
Seseorang yang merawat dan membesarkan kami
Terimakasih atas segalanya
Moga Bunda disayang Allah
Jika Ayah bekerja dari pukul 8 hingga 5 sore.
Maka Bunda bekerja 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu
Sepanjang tahun tiada batasan waktu
Ketika kami terlahir ke bumi ini
Lihatlah, kecil sekali tubuh kami
Amat lemah, tak berdaya
Jangankan melewati hujan badai,
Terjatuh dari tempat tidur pun amat berbahaya
Jangankan untuk mencari makan dan minum
Bergerak pun belum mampu
Jangankan bertahan hidup
Berpikirpun kami tidak kuasa
Bagaimana kami bisa melewati semua kengerian itu, wahai Allah?
Tentu semua kekuatan dan kehidupan berasal dariMu
Maka kau titipkan kami kepada Bunda
Seseorang yang merawat dan membesarkan kami
Terimakasih atas segalanya
Moga Bunda disayang Allah
Melly Goeslaw - Moga Bunda
Disayang Allah
Wahai kegelapan kenalilah aku
Wahai kebisuan kawanilah aku
Setidaknya aku tak sendiri
Tatapku nanar ke depan
Mengasuh hati kelabu
Bagaimana wajah pagi, siang, malam
Bagaimana suara, tawa dan tangisan
Bagaimana caranya bersujud, bagaimana ku berdoa
Bagaimana menyebut Dia
Ajari aku mengenal Tuhanku
Setidaknya nafasku masih ada gunanya
Biar halilintar gaduh bersahutan
Bagiku tetap saja hening dan sepi
Ajari aku mengenal semua
Seterang-terangnya dunia bagiku gerhana
Aku meyakini hanya Tuhan yang bisa
Membuat yang tak mungkin menjadi mungkin
Terima kasih Tuhan Maha Esa
Kau menguji aku alangkah indahnya
Walau begini hatiku bercahaya
Dan bisa melihat yang mereka tak lihat
Ajari aku mengenal Tuhanku
Setidaknya nafasku masih ada gunanya
Biar halilintar gaduh bersahutan
Bagiku tetap saja hening dan sepi
Wahai kegelapan kenalilah aku
Wahai kebisuan kawanilah aku
Setidaknya aku tak sendiri
Tatapku nanar ke depan
Mengasuh hati kelabu
Bagaimana wajah pagi, siang, malam
Bagaimana suara, tawa dan tangisan
Bagaimana caranya bersujud, bagaimana ku berdoa
Bagaimana menyebut Dia
Ajari aku mengenal Tuhanku
Setidaknya nafasku masih ada gunanya
Biar halilintar gaduh bersahutan
Bagiku tetap saja hening dan sepi
Ajari aku mengenal semua
Seterang-terangnya dunia bagiku gerhana
Aku meyakini hanya Tuhan yang bisa
Membuat yang tak mungkin menjadi mungkin
Terima kasih Tuhan Maha Esa
Kau menguji aku alangkah indahnya
Walau begini hatiku bercahaya
Dan bisa melihat yang mereka tak lihat
Ajari aku mengenal Tuhanku
Setidaknya nafasku masih ada gunanya
Biar halilintar gaduh bersahutan
Bagiku tetap saja hening dan sepi