Laman

Tuesday, February 12, 2013

terimakasih untuk semuanya :))

dibawah ini adalah cerita dari dfg28 . cekidot :D
---------------- ---------------------- ------------------------------------------------------------------

Oke. Sebelum membaca mari kita berdo’a.  Pray began!

Finish!

Daripada banyak cincong, yuk baca. Happy reading guys!

Check this out!

Tulisan untuk sahabat…

Untuk awal pertemuan, sudah aku ceritakan di postingan sebelumnya.

Aku dan Fitri.

Tepat pada tanggal 1 Februari kemarin, Fitri yang biasa disapa Upit ini bertambahkan usia. Bermetamorfosis dari masa remaja beralih ke masa menuju dewasa.  Di Angka 18 ini bukan lagi jaman-jaman labil (meski aku sendiri masih labil haha).  Aku ingin menceritakan sedikit cerita disini, saat aku dan Fiyka (Pikok) merencanakan Something for Upit, banyak kendala yang kita alami. Mulai dari konflik ini sampai ke itu. Tapi kita gak menyerah. Bahkan saat Pikok berusaha untuk mencari tahu siapa yang sedang menjadi teman dekatnya Upit, dan coba mendekatinya karena ada scenario disini. Eh orang itu malah membocorkannya ke Upit sendiri. Oh God, cowok kok ember. Haha. Perjalanan kita belum selesai  sampai disini. Rencana kita untuk bertemu ‘Ketua OSIS’ nya Upit jaman SMA, sudah di rencanakan. Tapi lagi-lagi pertemuan itu tak berujung. Alhasil, hanya lewat SMS kita mendapatkan ucapan itu. Padahalkan kita inginnya, terpampang foto ‘Ketua OSIS’ itu saat Upit membuka buku, tepat di halaman awal. Biar syok gitu, haha. Tapi gagal deh.

Pit, sebenarnya aku sama Pikok sering jalan bareng dan gak ajak-ajak kamu, maaf bukannya gak mau ngajak. Tapi kan namanya juga rencana, masa harus di bilang-bilang haha. Gak lucu kan mau ngasih kejutan tapi orang yang mau di kasih kejutan ikut-ikut. Bukan kejutan lagi dong namanya.

Hari pertama, aku dan Pikok mulai berpetualang. Mencari sesuatu lah ya.

Hari kedua, Pikok dateng ke rumahku, selain dia lagi bosen di rumah, ‘katanya’ sih mau ngomongin rencana perihal Ultah Upit, eh akhir-akhirnya dia malah curhat tentang ‘surat ke-3’. Haha.  Setelah pulang, Pikok malah nge-status mengucapkan terimakasih kepadaku. Dan Upit unyil ini ternyata lagi on twit dan lagi kepoin akun kita. Dan dia bilang, ga di ajak gitu. Haha. Lagipula itu kan dadakan, ya Kok? :P


Hari ketiga, aku, Pikok, Hani, Fani, Ntus caw ketemuan di BIP, tadinya kita mau main ke Balai Kota, tapi berhubung langit sedang berkabung, ya kita cari tempat aman. Haha. Kita diem di foodcourt sejenak. Aku membukakan sebuah gambar, dan aku, Pikok, Hani, Fani dan Ntus secara bergiliran di foto dengan gambar itu. Dan rencananya pada hari itu pula kita ketemuan sama ‘Teteh Kece’ nya Upit, yakni Teh Lulu. Jeng.. Jeng.. berhubung kita kelamaan duduk di foodcourt, kita pindah haluan jadi nongkrong di KFC sambil mengisi perut yang udah berkokok dan sambil nungguin Teh Lulu yang baru pulang ngurusin KKN nya di kampus. Dan saat makanan kita udah abis, Tring, datang lah teh Lulu. Dan seperti rencana awal, kita meminta teh Lulu di foto dengan gambar yang tadi.

Hari ke empat, hari ini bertepatan dengan ultahnya Fani, disini ada aku, Pikok, Hani dan Opik. Dan saat hari itu pula, kebetulan kita bertemu dengan Indri ‘Adik’ Upit. Berhubung gambarnya ilang entah kemana, aku buat lagi, dan akhirnya Opik dan Indri di foto. Dan tak terduga, pada hari itu pula, kita bertemu dengan Upit dan kawan-kawan SMA nya. Hhaha dunia memang sempit ya.

Oke petualangan aku dan Pikok sampai disini.

Berhubung Ugin jauh di Sumedang, dia foto sendiri deh hahaha

Tepat pada tanggal 1 Februari, aku sengaja gak ngucapin lewat SMS, mention atau wall facebook. Niatnya sih ingin jadi yang terakhir gitu ceritanya mah. Hahaha. Nah, pas udah rada maleman lah ya, dan kebetulan juga Upit lagi on Twitter, ya udah lah ya, aku ucapin aja lewat twitter, eh tetep aja aku gak jadi yang terakhir hahaha. Yoweslah, yang pasti aku mendo’akanmu selalu Upit.