---------------- ---------------------- ------------------------------------------------------------------
Oke. Sebelum membaca mari kita berdo’a. Pray began!
Finish!
Daripada banyak cincong, yuk
baca. Happy reading guys!
Check this out!
Tulisan untuk sahabat…
Untuk awal pertemuan, sudah aku
ceritakan di postingan sebelumnya.
Aku dan Fitri.
Tepat pada tanggal 1 Februari
kemarin, Fitri yang biasa disapa Upit ini bertambahkan usia. Bermetamorfosis
dari masa remaja beralih ke masa menuju dewasa.
Di Angka 18 ini bukan lagi jaman-jaman labil (meski aku sendiri masih
labil haha). Aku ingin menceritakan sedikit
cerita disini, saat aku dan Fiyka (Pikok) merencanakan Something for Upit, banyak kendala yang kita alami. Mulai dari
konflik ini sampai ke itu. Tapi kita gak menyerah. Bahkan saat Pikok berusaha
untuk mencari tahu siapa yang sedang menjadi teman dekatnya Upit, dan coba
mendekatinya karena ada scenario disini. Eh orang itu malah membocorkannya ke
Upit sendiri. Oh God, cowok kok ember. Haha. Perjalanan kita belum selesai sampai disini. Rencana kita untuk bertemu ‘Ketua
OSIS’ nya Upit jaman SMA, sudah di rencanakan. Tapi lagi-lagi pertemuan itu tak
berujung. Alhasil, hanya lewat SMS kita mendapatkan ucapan itu. Padahalkan kita
inginnya, terpampang foto ‘Ketua OSIS’ itu saat Upit membuka buku, tepat di
halaman awal. Biar syok gitu, haha. Tapi gagal deh.
Pit, sebenarnya aku sama Pikok
sering jalan bareng dan gak ajak-ajak kamu, maaf bukannya gak mau ngajak. Tapi
kan namanya juga rencana, masa harus di bilang-bilang haha. Gak lucu kan mau
ngasih kejutan tapi orang yang mau di kasih kejutan ikut-ikut. Bukan kejutan
lagi dong namanya.
Hari pertama, aku dan Pikok mulai
berpetualang. Mencari sesuatu lah ya.
Hari kedua, Pikok dateng ke
rumahku, selain dia lagi bosen di rumah, ‘katanya’ sih mau ngomongin rencana
perihal Ultah Upit, eh akhir-akhirnya dia malah curhat tentang ‘surat ke-3’.
Haha. Setelah pulang, Pikok malah
nge-status mengucapkan terimakasih kepadaku. Dan Upit unyil ini ternyata lagi
on twit dan lagi kepoin akun kita. Dan dia bilang, ga di ajak gitu. Haha.
Lagipula itu kan dadakan, ya Kok? :P
Hari ketiga, aku, Pikok, Hani,
Fani, Ntus caw ketemuan di BIP, tadinya
kita mau main ke Balai Kota, tapi berhubung langit sedang berkabung, ya kita
cari tempat aman. Haha. Kita diem di foodcourt sejenak. Aku membukakan sebuah
gambar, dan aku, Pikok, Hani, Fani dan Ntus secara bergiliran di foto dengan
gambar itu. Dan rencananya pada hari itu pula kita ketemuan sama ‘Teteh Kece’
nya Upit, yakni Teh Lulu. Jeng.. Jeng.. berhubung kita kelamaan duduk di foodcourt, kita pindah haluan jadi
nongkrong di KFC sambil mengisi perut yang udah berkokok dan sambil nungguin
Teh Lulu yang baru pulang ngurusin KKN nya di kampus. Dan saat makanan kita
udah abis, Tring, datang lah teh Lulu. Dan seperti rencana awal, kita meminta
teh Lulu di foto dengan gambar yang tadi.
Hari ke empat, hari ini
bertepatan dengan ultahnya Fani, disini ada aku, Pikok, Hani dan Opik. Dan saat
hari itu pula, kebetulan kita bertemu dengan Indri ‘Adik’ Upit. Berhubung
gambarnya ilang entah kemana, aku buat lagi, dan akhirnya Opik dan Indri di
foto. Dan tak terduga, pada hari itu pula, kita bertemu dengan Upit dan
kawan-kawan SMA nya. Hhaha dunia memang sempit ya.
Oke petualangan aku dan Pikok
sampai disini.
Berhubung Ugin jauh di Sumedang,
dia foto sendiri deh hahaha
Tepat pada tanggal 1 Februari,
aku sengaja gak ngucapin lewat SMS, mention
atau wall facebook. Niatnya sih ingin
jadi yang terakhir gitu ceritanya mah. Hahaha. Nah, pas udah rada maleman lah
ya, dan kebetulan juga Upit lagi on Twitter,
ya udah lah ya, aku ucapin aja lewat twitter, eh tetep aja aku gak jadi
yang terakhir hahaha. Yoweslah, yang pasti aku mendo’akanmu selalu Upit.