Saat terjadi sesuatu yang baik, rasanya mudah saja untuk
mengatakan 'memang sesuatu terjadi karena sebuah alasan'. Berbeda jika hal itu
adalah buruk dan menjengkelkan, tiada henti-hentinya kita menanyakan 'mengapa
ini terjadi?'. Tidak hanya peristiwa, orang yang kita temui setiap harinya juga
hadir karena sebuah alasan; dan alasan itu selalu positif jika kita mau
berpikir secara proses, tidak hanya dari hasilnya saja.
Seringkali kita harus berhadapan dengan situasi yang
menyakitkan, dan merasa bertemu dengan orang-orang yang salah. Sebagian orang
memilih untuk melupakan dan tidak mau tahu dengan hal-hal buruk itu, sementara
sebagian lainnya tidak bisa menerima keadaan dengan menuntut ganti rugi dan
meluapkan kemarahan atau membalas dendam. Berapa banyak orang yang bisa
berdamai dengan rasa sakit dan menyadarinya sebagai suatu proses?
Rasa sakit, kesedihan dan kekecewaan bukanlah sesuatu untuk
dilupakan, tidak juga untuk dihilangkan dengan menuntut balas. Cara yang
terbaik untuk melaluinya adalah dengan menerima dan mengolah rasa yang
merugikan ini menjadi sesuatu yang membangun diri. Bahkan hal buruk pun
sebenarnya ikut membentuk pola pikir dan kebijaksanaan seseorang dalam
menghadapi sesuatu.