Laman

Wednesday, September 12, 2012

Pertemuan Singkat (12)

Masa yang paling indah adalah masa-masa SMA . Kenapa indah ? Bukan karena ceritanya menimbulkan senyum, tapi terkadang ceritanya menimbulkan air mata,haru. terkadang gak ingin rasanya buat lulus cepet-cepet, tau banyak hal yang menyenangkan disini, gak ingin ngelewatin semua moment moment penting yang mungkin cuma sekali seumur hidup . Pasti kalau sudah lulus nanti bakal kangen sama tempat ini, bangunan kecil yang sudah banyak ngasih memori yang gak mudah dilupakan . Suasana sekolah yang beda dari yang lain, guru guru, orang orangnya . bahkan dari hal hal terbodoh yang pernah diakukan, memalukan, menyenangkan, menyedihkan, galau, miris, menegangkan (ulangan), melelahkan, pertemanan, persahabatan bahkan ada cinta disini . kalian tau itu dimana ?

Disini, di SMA Negeri 6 Bandung



Sebenarnya menurut kalian apa sih, hal yang membuat SMA itu bisa dibilang masa-masa yang indah ataupun masa yang paling berkesan ?

Kebersamaan

Usia ini lagi-lagi adalah usia penemuan jatidiri yang mulai ditapaki, orang sudah mulai meninggalkan masa anak-anak dan remaj a. Saat yang sama, ia sesungguhnya cukup cemas dengan masa depanny a. Jadilah di usia ini sifat komunal tumbuh kuat sebagai sebuah jalan mengurangi rasa cemas . Maka dari itu, acara-acara jalan-jalan bareng, nongkrong bareng,  bolos bareng sampai di setrap (di hukum) bareng merupakan sesuatu yang dinikmati anak usia SMA. Tokh mereka sadar, sudah mulai ada konsekuensi yang harus di terima yang berbeda dengan usia sebelumnya. Misalnya saat memilih jurusan, ketika ia memilih eksak tentu saja ia menyadari akan seperti apa masa depan mereka kelak dengan pilihan ini. Dan begitu mereka merasa berkomunitas (sesuai jurusan-nya masng-masing), maka dengan sendirinya mereka harus beraktualisasi dalam peer group mereka ini. Perasaan satu nasib, satu pilihan (walaupun bisa jadi awalnya terpaksa) atau satu entitas menyatukan dan membuat kohesivitas pertemanan menjadi demikian erat. Kadang secara ekstrem, bila menyangkut kelompok atau komunitas mereka, persoalan salah dan benar bisa terabaikan. Karena dibalik kesiapannya menuju proses kedewasaan, ia masih diliputi rasa cemas secara personal. ia membutuhkan teman dan juga komunitas yang sedikit banyak bisa memberikan rasa aman.

Guru

Nah, kalau yang satu ini, biasanya yang paling diingat dengan baik oleh kita adalah guru yang menempati posisi ter (paling). Umumnya ada pada nominasi guru yang paling galak (hobby memberi hukuman dan mungkin juga pukulan (bila ada)), guru yang paling baik, paling lucu (dengan segala definisinya seperti ; kocak, culun, dan paling “mengibakan” (membuat kita iba ; misalnya sering tidak match ketika berpakaian, atau kelewat menor, kelewat atraktif atau malah kelewat lebay). Adapun guru lainnya yang juga tak akan bisa dilupakan siswa adalah guru yang berwibawa, terlihat dan terbukti cerdas dan guru yang sering membantu kegiatan siswa di sekolah, baik di intra maupun ekstra kurikuler. Sedangkan untuk guru yang biasa-biasa saja, jangankan prestasinya atau kelebihannya, namanya saja barangkali sudah tidak ada lagi dalam memori otak para siswa.\