Pertemuan Singkat (12)
Masa yang paling indah adalah masa-masa SMA . Kenapa indah ? Bukan
karena ceritanya menimbulkan senyum, tapi terkadang ceritanya menimbulkan air mata,haru.
terkadang gak ingin
rasanya buat lulus cepet-cepet, tau banyak hal yang menyenangkan disini, gak
ingin ngelewatin semua moment moment penting yang mungkin cuma sekali seumur
hidup . Pasti kalau sudah lulus nanti bakal kangen sama tempat ini,
bangunan kecil yang sudah banyak ngasih memori yang gak mudah dilupakan .
Suasana sekolah yang beda dari yang lain, guru guru, orang orangnya . bahkan dari
hal hal terbodoh yang pernah diakukan, memalukan, menyenangkan, menyedihkan,
galau, miris, menegangkan (ulangan), melelahkan, pertemanan, persahabatan
bahkan ada cinta disini . kalian tau itu dimana ?
Disini, di SMA Negeri 6 Bandung
Sebenarnya
menurut kalian apa sih, hal yang membuat SMA itu bisa dibilang masa-masa yang
indah ataupun masa yang paling berkesan ?
Kebersamaan
Usia
ini lagi-lagi adalah usia penemuan jatidiri yang mulai ditapaki, orang sudah
mulai meninggalkan masa anak-anak dan remaj a. Saat yang sama, ia sesungguhnya
cukup cemas dengan masa depanny a. Jadilah di usia ini sifat komunal tumbuh
kuat sebagai sebuah jalan mengurangi rasa cemas . Maka dari itu, acara-acara
jalan-jalan bareng, nongkrong bareng, bolos bareng sampai di setrap (di
hukum) bareng merupakan sesuatu
yang dinikmati anak usia SMA. Tokh mereka sadar, sudah mulai ada
konsekuensi yang harus di terima yang berbeda dengan usia sebelumnya. Misalnya
saat memilih jurusan, ketika ia memilih eksak tentu saja ia menyadari akan
seperti apa masa depan mereka kelak dengan pilihan ini. Dan begitu mereka
merasa berkomunitas (sesuai jurusan-nya
masng-masing), maka dengan sendirinya mereka harus beraktualisasi dalam peer
group mereka ini.
Perasaan satu nasib, satu pilihan (walaupun bisa jadi awalnya terpaksa) atau
satu entitas menyatukan dan membuat kohesivitas pertemanan menjadi demikian erat.
Kadang secara ekstrem, bila menyangkut kelompok atau komunitas mereka,
persoalan salah dan benar bisa terabaikan. Karena dibalik kesiapannya menuju
proses kedewasaan, ia masih diliputi rasa cemas secara personal. ia membutuhkan
teman dan juga komunitas yang sedikit banyak bisa memberikan rasa aman.
Guru
Nah,
kalau yang satu ini, biasanya yang paling diingat dengan baik oleh kita adalah
guru yang menempati posisi ter (paling). Umumnya ada pada nominasi guru yang paling galak (hobby memberi
hukuman dan mungkin juga pukulan (bila ada)), guru yang paling baik, paling
lucu (dengan segala definisinya seperti ; kocak, culun, dan paling “mengibakan”
(membuat kita iba ; misalnya sering tidak match ketika berpakaian, atau kelewat menor,
kelewat atraktif atau malah kelewat lebay). Adapun guru lainnya yang juga tak
akan bisa dilupakan siswa adalah guru yang berwibawa, terlihat dan terbukti cerdas dan guru
yang sering membantu kegiatan siswa di sekolah, baik di intra maupun ekstra
kurikuler. Sedangkan untuk guru yang biasa-biasa saja, jangankan prestasinya
atau kelebihannya, namanya saja barangkali sudah tidak ada lagi dalam memori
otak para siswa.\